1.089 Remaja Derita Diabetes, Jaga Pola Hidup Sehat
KARAWANG, RAKA – Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, ada sebanyak 1.089 remaja mengalami diabetes militus (DM) pada tahun 2022 lalu. Jumlah ini 1,4 persen dari total keseluruhan penderita DM di Karawang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Yayuk Sri Rahayu mengatakan, dari total 50 puskesmas penderita DM ada sebanyak 77.514 orang. “Laporan dari 50 puskesmas total ada 77.514, yang usia remaja ada sekitar 1,4 persen atau 1.089 penderita,” ujarnya, Selasa (21/3).
Diteruskannya, terdapat 2 tipe penderita DM, pertama tipe 1 yang disebabkan oleh kerusakan pita pankreas, rusaknya auto imun atau tidak diketahui penyebabnya. Tipe 1 rentan dialami oleh remaja. Kemudian untuk penyebab lainnya karena adanya faktor genetik,infeksi virus, dan pola hidup yang tidak sehat. Tipe 2 disebabkan oleh resisten insulin (insulin yang tidak berfungsi dengan baik) sehingga sel dalam tubuh sulit memproduksi gulah darah untuk diubah menjadi ke energi. “Tipe 1 itu merupakan tipe yang lebih sering terjadi pada remaja, kondisi ini disebabkan oleh kerusakan sel pita pankreas. Remaja bisa rentan apabila memiliki faktor resiko seperti genetik, infeksi virus dan pola hidup tidak sehat,” tambahnya.
Ia mengimbau kepada remaja yang memiliki faktor genetik untuk memperhatikan kadar glukosa yang dimiliki. Penyakit ini dapat mengakibatkan komplikasi penyakit. Ia menyatakan kadar glukosa yang normal sebesar 110. Terdapat 3 gejala penyakit tersebut, pertama lebih sering haus, kedua sering lapar dan terakhir buang air kecil berkali-kali. Cara pencegahan dapat dilakukan dengan menerapkan CERDIK (cek kesehatan berkala, menjauhi asap rokok, rajin melakukan aktivitas fisik, melakukan diet dengan memperhatikan gizi yang seimbang, istirahat cukup dan kelola stres). “Kadar glukosa normalnya 110, remaja cenderung cepat kena komplikasi penyakit seperti jantung, ginjal, mata, dan pengobatannya cukup sulit. Semua masyarakat harus menjalani gerakan hidup sehat, jangan semaunya sendiri, harus menyadari potensi dan bahayanya DM,” tutupnya. (nad)