GERBANG SEKOLAH

1.200 Siswa SMK Muhammadiyah 1 Cikampek Divaksin

PENDAFTARAN: Siswa SMK Muhammadiyah 1 Cikampek didata sebelum divaksin.

KOTABARU, RAKA – 1.200 siswa SMK Muhammadiyah 1 Cikampek divaksin Covid-19. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah. Kepala SMK Muhammadiyah 1 Cikampek Dede Setia Budi mengatakan, penanganan kasus Covid-19 di Kabupaten Karawang masih dilakukan, bahkan masa PPKM masih diberlakukan sampai 20 September nanti. “Vaksinasi Covid-19 juga terus dilakukan penggenjotan oleh pemerintah daerah,” ucapnya, kepada Radar Karawang, Sabtu (18/9).

Ia menambahkan, vaksinasi juga gencar dilakukan untuk usia umum, khususnya usia remaja. Dari 2.100 siswa Muhammdiyah 1 yang ada, baru 30% yang baru melakukan vaksinasi Covid-19, itupun melalui puskesmas, klinik, desa, dan kecamatan. Hari ini, pihak sekolah melakukan vaksinasi Covid-19 masal dengan jumlah kuota sebanyak 1.200. Vaksin tersebut didapat dari kepolisian Kabupaten Karawang. “Awalnya kita mengajukan 1.500 vaksin, dan alhamdulillah Polres memberikan vaksin Covid-19 di dosis 1 ini sebanyak 1.200,” tambahnya.

Dede mengaku, jauh sebelum kegiatan berlangsung, pihak sekolah sudah melakukan sosialisasi kepada orang tua siswa melalui zoom meeting dan sebagainya. Terbukti, sejauh ini hampir mencapai seribu siswa yang sudah melakukan vaksinasi. Bahkan pihak sekolah terus mengajak siswa untuk mremanfaatkan kuota vaksinasi yang masih tersisa. “Karena kita prioritaskan dulu siswa, walaupun vaksin ini kita buka untuk orang tua siswa dan guru,” akunya.

Pihaknya juga berharap, pelaksanaan vaksinasi masal itu sebagai bentuk atau cara dalam menekan potensi penyebaran Covid-19 selama simulasi atau uji coba PTM. Meskipun secara aturan PTM tidak mewajibkan siswa untuk melakukan vaksinasi. “Namun, PTM kan melibatkan siswa dan sekolah wajib melakukan antisipasi dengan melaksanakan vaksinasi masal,” katanya.
Sementara itu Ketua Pemuda Cabang Muhammadiyah Cikampek Yayan Rusyana mengungkapkan, sementara ini pelaksanaan vaksinasi masal hanya dilakukan untuk Muhammadiyah 1 saja, sedangkan vaksinasi untuk SMK Muhammadiyah 2 akan dilakukan di puskesmas atau klinik mengingat jumlah siswa di SMK Muda itu masih diangka 600 siswa. “Jadi masih bisa ditangani oleh kegiatan puskesmas atau klinik,” ungkapnya.

Selama kegiatan vaksinasi, pihak SMK Mutu juga telah menerapkan protokol kesehatan ketat dengan melibatkan puluhan guru dan satpam untuk mengatur jarak siswa yang tengah melakukan pendaftaran vaksinasi. Selain itu, luas sekolah cukup besar sehingga proses vaksinasi tidak terjadi penumpukan mulai dari awal pendaftaran sampai siswa pulang. “Alhamdulillah berjalan dengan lancar. Untuk dosis 2 nya juga kita lakukan di sekolah lagi,” pungkasnya. (mal/asy)

Related Articles

Back to top button