Purwakarta Longsor Lagi
PURWAKARTA, RAKA – Longsor kembali melanda Purwakarta. Kali ini terjadi di Kampung Panyindangan RT02 RW01 Desa Panyindangan, Kecamatan Sukatani, dan mengakibatkan rumah warga rusak.
Longsor tebing terjadi setelah hujan lebat mengguyur Purwakarta, hal itu disebabkan saluran air di sekitarnya tidak bisa menampung debit air pasca hujan lebat.
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 19.30 WIB Rabu malam, tanah lapang voli yang ada di atas permukaan rumah tersebut tidak bisa meresap air karena pembuangan air jelek, sehingga debit air pun mendorong tanah.
Adapun rumah yang rusak akibat tertimpa longsor adalah milik Osid (50) dan Yayah (43). Untungnya seluruh penghuni rumah berhasil lolos dari peristiwa itu.
Salah satu warga Kampung Panyindangan, Endang (40) mengatakan, longsor tanah menghancurkan tembok rumah Osid dan Yayah, hingga mengakibatkan hampir seluruh bangunan rumah rusak parah. “Pasca kejadian hampir semua masyarakat ikut membersikan tanah yang ada di dalam rumah dengan menggunakan pompa air,” ujarnya, Kamis (6/12)
Sementara Penjabat Sementara (Pjs) Kepala Desa Panyindangan Didin menjelaskan, tebing yang longsor itu diperkirakan setinggi tujuh meter. Kerugian itu ditaksir mencapai Rp 40 juta. “Kerusakan rumah cukup berat, tapi alhamdulillah tidak ada korban jiwa,” ucapnya.
Korban pun diketahui telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Selain itu barang-barang berharga yang tidak rusak telah diamankan.
Data yang dihimpun Radar karawang, wilayah Kecamatan Sukatani masuk daerah zona merah rawan bencana alam. Tak hanya angin kencang, beberapa desa di kecamatan ini juga memiliki karakteristik tanah labil dan sering longsor. Karena jenis tanahnya adalah tanah lempung yaitu saat terkena panas akan seperti pasir dan saat hujan mudah terbawa arus air.
Dari 14 desa yang ada di Kecamatan Sukatani, ada beberapa desa rawan longsor diantaranya, Desa Cianting, Desa Panyindangan, Desa Cijantung, Desa Sukajaya, serta Desa Pasirmunjul. (gan)