HEADLINEKarawang

11.044 Rumah Terendam

EVAKUASI: Pria lanjut usia dievakuasi dari rumahnya ke tempat yang lebih aman.

Di 17 Kecamatan, 39 Desa

KARAWANG, RAKA- Banjir besar yang yang terjadi di Karawang saat ini sudah merendam 11.044 rumah dan 501 sarana lainnya di 39 desa di 17 kecamatan. Banjir belum berangsur surut karena curah hujan masih tinggi.
Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, salah satu desa yang parah terkena banjir. Hingga, Selasa (9/2) ketinggian air masih mencapai 3,5 meter. Saat ini, masih banyak warga di Dusun Pangasinan terjebak di dalam rumah karena awalnya tidak mau mengungsi. “Masih banyak warga yang terjebak, sebelumnya itu mereka gak mau ngungsi tapi sekarang harus kita evakuasi karena air udah sampai 3,5 meter,” ujar Sarba Suryanto, anggota Komunitas Laskar Sholawat Wabarik, Selasa (9/2), saat mengevakuasi korban banjir.

Relawan dan petugas sampai harus membujuk korban agar mau dievakuasi. Soalnya, jika tidak mau dievakuasi sangat berbahaya, karena volume air semakin meningkat. Bukan hanya warga saja yang dievakuasi, petugas yang dibantu oleh komunitas dan warga setempat pun melakukan evakuasi hewan ternak. Terdapat enam ekor kambing yang ikut dievakuasi menuju rumah warga menggunakan perahu karet. Saat pelaksanaan evakuasi sifat gotong royong ditunjukkan oleh masyarakat sekitar.

Masyarakat yang pada awalnya tidak ingin mengungsi, karen ingin menjaga harta benda di dalam rumah. Selain itu ia juga tidak memprediksi jika ketinggian air akan semakin meningkat. Banjir pada tahun 2021 merupakan banjir yang terparah dari tahun sebelumnya. “Saya tadinya milih tinggal di dalem rumah, tapi gak nyangka kalau air bisa sampai setinggi ini,” ujar salah seorang warga Desa Karangligar, Sari Hatrida.

Berdasarkan data Pemkab Karawang, hingga Selasa (9/2), sudah 39 desa di 17 kecamatan terendam banjir. Korban terdampak mencapai 12.650 kepala keluarga (KK), 37.474 jiwa. Untuk korban yang mengungsi mencapai 3.625 KK,8.648 jiwa dan 11.044 rumah serta 501 sarana lainnya terendam.
Sementara itu, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana menjelaskan, sedikitnya ada 39 desa di 17 kecamatan terendam banjir. Persoalan banjir di sejumlah wilayah Karawang berasal dari luapan sejumlah sungai akibat tingginya curah hujan dalam tiga hari terakhir ini. “Banjir di Karawang utara berasal dari luapan Sungai Citarum, Telukjambe Barat dari luapan Sungai Cibe’et, Cilamaya luapan sungai Cilamaya dan banjir di wilayah Cikaranggelam,” katanya, saat mendampingi Gubernur Ridwan Kamil kunjungi korban banjir di Perumahan BMI Cikampek.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, bencana banjir ini dalam situasi pandemi Covid 19. Artinya saat ini kita semua menghadapi ujian berlapis. Karena, baik relawan dan masyarakat dalam menghadapi musibah ini agar tetap disiplin protokol kesehatan. Selain itu, Gubernur mengingatkan agar masyarakat tetap mewaspadai lingkungannya di tengah cuaca yang sangat ekstrim saat ini.

Pemerintah akan terus memberikan bantuan untuk mengatasi masalah banjir ini. “Ada sejumlah mega proyek yang akan segera dilaksanakan di tahun 2021 ini untuk mengantisipasi masalah banjir ini, khususnya di Kabupaten Karawang,” terangnya. (cr6/dis)

Related Articles

Back to top button