KARAWANG

12.992 Usaha Mikro Kecil Lahir

KARAWANG, RAKA – Sepanjang tahun 2022, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Karawang mencatat sebanyak 13.142 Nomor Induk Berusaha (NIB) terbit dari Online Single Submission (OSS) RBA.
Kepala DPMPTSP Karawang Eka Sanatha melalui Sub Kordinator Penanaman Modal Bidang Data, Oktaf Hariaji mengatakan, OSS RBA atau OSS berbasis resiko merupakan sistem perizinan berbasis teknologi informasi yang mengintegrasikan perizinan di daerah dan juga pusat. “Dari 13.142 NIB yang terbit, 13.127 NIB terbit dari PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) dan 15 lainnya adalah PMA (Penanaman Modal Asing),” ujarnya kepada Radar Karawang, Senin (2/1).
Dikatakan Oktaf, untuk klasifikasi yang mengajukan NIB didominasi oleh pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) yang mencapai 12.992 NIB. Sedangkan 50 NIB masuk kategori Non UMK. Untuk yang UMK modalnya itu kurang dari Rp5 miliar dan non UMK modalnya lebih dari Rp5 miliar. “Untuk jumlah proyeknya sendiri berdasarkan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) mencapai 29.615 proyek,” tuturnya.
Oktaf mengatakan, sebaran proyek berdasarkan resiko paling banyak adalah resiko rendah yang mencapai 17.997 proyek, resiko menengah rendah mencapai 2.395 proyek, menengah tinggi 6.876 proyek dan 2.347 proyek resiko tinggi. Ia menjelaskan, setiap resiko dari pengajuan izin di OSS RBA berbeda-beda pemenuhan komitmennya. Jika resiko rendah maka hanya cukup NIB bisa digunakan untuk operasional kegiatan, sedangkan resiko menengah rendah yang pelaku usaha dapat adalah NIB dan Sertifikat Standar (SS) yang terbit otomatis untuk kegiatan oprasionalnya. Sementara itu, lanjut dia, jika resikonya menengah tinggi dan tinggi diperlukan verifikasi dari kementrian atau lembaga sesuai dengan KBLI yang dimasukan pada saat permohonan NIB di OSS. “Pelaku usaha belum bisa operasional jika SS dan izinnya belum terverifikasi jika resikonya menengah tinggi dan tinggi,” jelasnya.
Masih dikatakan Oktaf, sebaran proyek paling banyak jika dilihat dari kecamatan ada lima kecamatan yang paling banyak, antara lain Kecamatan Telukjambe Timur dengan jumlah 4.272 proyek, Karawang Barat dengan 3.472 proyek, Karawang Timur 2.946 proyek, Klari dengan 2.454 proyek dan Cikampek dengan 1.785 proyek.
“KBLI yang paling banyak dikeluarkan di NIB ada lima antara lain 10.799 atau industri produk makanan lainnya, KBLI perdagangan eceran berbagai macam barang, KBLI rumah/warung makan, kedai makanan, dan perdagangan besar berbagai macam barang,” ujarnya.
Dia menambahkan, pihaknya terus meningkatkan pelayanan dengan memberikan kemudahan mendapatkan NIB melalui Mall Pelayanan Publik (MPP) yang berada di Mall Tecnomart dan kantor DPMPTSP Karawang. (nce)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button