13 Kecamatan Rawan Longsor
LONGSOR : Warga membersihkan tanah merah bekas longsor yang menghalangi jalan. Dari 17 kecamatan di Kabupaten Purwakarta, 13 diantaranya rawan longsor.
PURWAKARTA, RAKA – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Kabupaten Purwakarta mewaspadai terjadinya bencana alam longsor pada musim penghujan.
Kepala DPKPB Kabupaten Purwakarta, Wahyu Wibisono mengaku mulai memetakan wilayah rawan pergerakan tanah yang masuk dalam tiga zona, yaitu hijau (kerentanan gerakan tanah rendah), kuning (kerentanan gerakan tanah sedang) dan zona merah (kerentanan gerakan tanah tinggi). “Yang paling kami waspadai adalah zona merah dan kuning,” kata dia, Selasa (3/11).
Ia menyebut untuk wilayah zona merah tersebar di sejumlah desa di 13 dari 17 kecamatan yang ada. Yaitu Kecamatan Cibatu, Darangdan, Jatiluhur, Kiarapedes, Wanayasa, Pondoksalam, Pasawahan, Sukasari, Sukatani, Maniis, Tegalwaru, Plered dan Kecamatan Purwakarta kota.
Sementara wilayah masuk dalam zona kuning berada di dua kecamatan, Babakan Cikao dan Bojong. “Kalau kategori sedang-rendah di Kecamatan Campaka dan Bungursari,” ujar Wibi.
Ia menyebut jika melihat peta seluruh wilayah berpotensi longsor pada musim penghujan ini. Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat tetap waspada ketika turun hujan, apalagi jika intensitasnya tinggi. “Kami telah menguatkan komunikasi dengan seluruh pihak terkait, termasuk menyiagakan pasukan gabungan yang terdiri dari unsur TNI/Polri, BPBD, Tagana, termasuk relawan dari forum relawan penanggulanga bencana dan pramuka,” kata Wibi.
Selain pasukan, ia juga mengaku telah menyiagakan peralatan untuk penanggulangan bencana alam, diantaranya perahu karet, alat selam, alat berat yang dibantu dari dinas teknis, dapur umum, termasuk tim dan peralatan kesehatan. “Ini sebagai antisipasi, mudah-mudahan bencana alam tidak terjadi,” pungkasnya. (gan)