13 Kecamatan Zona Merah Bencana di Purwakarta
RadarKarawang.id – Hujan yang terus mengguyur Kabupaten Purwakarta harus diwaspadai. Ada 13 kecamatan masuk zona merah bencana termasuk pergerakan tanah.
Diantaranya Kecamatan Cibatu, Darangdan, Jatiluhur, Kiarapedes, Wanayasa, Pondoksalam, Pasawahan, Sukasari, Sukatani, Maniis, Tegalwaru, Plered dan Kecamatan Purwakarta Kota.
Sementara wilayah masuk dalam zona kuning berada di dua kecamatan, Babakan Cikao dan Bojong. Kalau kategori sedang-rendah di Kecamatan Campaka dan Bungursari,
Sebaran zona bencana itu terbagi dalam zona merah, kuning dan hijau. Meski begitu tak menutup kemungkinan bencana banjir atau pohon tumbang terjadi di zona hijau seperti Bungursari.
Baca juga: Bocah Cilandak Dapat Bisikan Sebelum Eksekusi Ayah dan Nenek
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Purwakarta, Norman Nugraha mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk tanggap bencana alam.
Pasalnya, di musim hujan seperti ini ada beberapa potensi bencana yang mengintai.
Norman menjelaskan, dari hasil pemetaan, di wilayahnya ada beberapa bencana alam yang paling diantisipasi.
Antara lain, bencana longsor, pergerakan tanah dan banjir. Adapun untuk daerah rawan longsor dan pergerakan tanah, itu paling banyak berada di wilayah perbukitan.
“Kami telah menyerikan imbauan kepada masyarakat melalui perangkat daerah hingga tingkat desa untuk bersama-sama memonitor.
Karena di musim hujan seperti bencana alam cukup berpotensi,” jelas dia kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Untuk bencana tanah longsor sendiri, lanjut Norman, dari hasil pemetaan jajarannya itu berpotensi terjadi di seluruh kecamatan yang ada.
Hanya saja, dari 192 desa/kelurahan yang ada di 17 kecamatan itu terbagi menjadi dua kelas. Yakni, sebanyak 38 desa masuk dalam kelas resiko longsor sedang, serta 154 termasuk ke kelas resiko rendah.
Untuk wilayah yang beresiko sedang, itu di antaranya sejumlah desa yang ada Kecamatan Bojong, Darangdan, Maniis, Pasawahan, Pondoksalam, Sukasari dan Tegalwaru.
Norman juga menuturkan, sejauh ini pihaknya juga telah menguatkan komunikasi dengan seluruh pihak terkait sebagau langkah antisipasi
guna meminimalisasi dampak yang timbul dari bencana alam di pergantian musim ini.
Kapolres Purwakarta AKBP Lilik Ardiansyah meminta para Bhabinkamtibmasagar terus siaga memantau wilayah binaan untuk mengantisipasi bencana Alam di wilayah Kabupaten Purwakarta.
Hal tersebut dilakukan lantaran, beberapa hari kebelakang, wilayah Kabupaten Purwakarta diguyur hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang,
yang dikhawatirkan berpotensi terjadinya bencana alam seperti longsor, pohon tumbang dan banjir.
Tonton Konten Seru Ini: Intip Gaji Gus Miftah saat Jadi Utusan Khusus Presiden
Lilik sapaan akrab Kapolres Purwakarta itu menekankan agar semua Bhabinkamtibmas terus bekerja sama dengan babinsa aparat Desa serta elemen masyarakat di wilayah apabila disaat hujan deras dan terjadi tanah longsor,
banjir atau kejadian lainnya maka bisa segera diambil tindakan penanganan cepat dan tepat sesuai kejadian dilapangan.
“Kususnya diwilayah-wilayah yang rawan terjadi tanah longsor dan banjir sesuai peta situasi di Polsek masing-masing agar diantisipasi karena bisa saja terjadi, pasalnya saat ini mulai memasuki musim penghujan,” ucapnya. (psn)