KARAWANG

144 Orang Terkena DBD

  • Anggaran Fogging Hanya Rp21 juta

KARAWANG, RAKA – Angka penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Karawang cukup tinggi. Sampai bulan Mei 2019 lalu, Dinas Kesehatan mencatat ada 144 pasien yang positif DBD.

Namun di tengah tingginya penyakit DBD, hanya sedikit anggaran untuk melakukan program pencegahan penyakit tersebut. Salah satunya program fogging. Pada tahun 2019, anggaran untuk program fogging hanya Rp21 juta untuk 150 fokus. “Fogging tahun ini untuk 150 fokus. Anggarannya Rp21 juta untuk operasional,” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr Yayu Sri Rahayu, saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (18/10).

Dari 150 fokus itu, kata dia, masih ada beberapa yang belum terealisasi. Karena tidak semua permintaan fogging bisa dipenuhi. Dinas Kesehatan hanya akan memenuhi permintaan fogging setelah melakukan pengecekan dan hasilnya memang positif harus fogging. “Ketika ada yang positif DBD kemudian laporan rumah sakit atau puskesmas koordinasi dengan kita, lalu melakukan pengecekan dan kita fogging. Tahun ini masih ada kuota untuk fogging,” katanya.

Yayu juga mengatakan, dengan tingginya angka DBD di Karawang, tentu tidak akan cukup hanya dengan program fogging. Oleh karenanya, ia membuat program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan melalui gerakan satu rumah satu jumantik (juru pemantau jentik). “Dari 144 pasien yang positif DBD itu satu diantaranya meninggal dunia,” ujarnya.

Masih dikatakan dia, program satu rumah satu jumantik sudah ia sosialisasikan dalam setiap kesempatan. Namun program tersebut diperkirakan akan berjalan efektif pada tahun 2020 setelah dianggarkan. “Tahun ini sudah mulai disosialisasikan. Namun program akan berjalan di tahun 2020 setelah ada anggaran. Karena harus ada pelatihan dulu untuk jumantiknya,” tambahnya. (nce)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button