15 Orang Dipatuk Ular
CILAMAYA WETAN, RAKA – Masyarakat harus ekstra waspada menghadapi bencana banjir di awal tahun 2020 ini. Selain genangan air yang melanda ribuan warga di empat desa di Kecamatan Cilamaya Wetan, dua warga Dusun Ondang 2 Desa Tegalwaru menjadi korban patukan ular berbisa.
Tokoh masyarakat Desa Tegalwaru Aruji Atmaja mengatakan, saat kejadian banjir melanda desanya, dua warga Dusun Ondang 2 terkena patukan ular. Satu orang perempuan langsung dilarikan ke puskesmas untuk mendapat penanganan. “Yang perempuan langsung dibawa ke Puskesmas Cilamaya setelah kakinya di patuk ular. Dan alhamdulillah udah sembuh dan boleh pulang,” katanya, Kamis (2/1).
Sementara satu orang korban laki-laki, lanjutnya, terpaksa dilarikan ke rumah sakit setelah tangannya mengalami pembengkakan. “Yang laki-laki awalnya gak dirasa, setelah bengkak baru ke puskesmas dan langsung dirujuk ke rumah sakit,” ujar mantan Kades Tegalwaru ini.
Ia mengimbau kepada masyarakat, agar selalu menjaga kesehatannya. Pasalnya, akibat genangan air ini bisa saja menimbulkan beberapa penyakit, seperti gatal-gatal dan diare. Terlebih untuk menghindari binatang berbahaya seperti ular. Saat ini, warganya masih banyak yang membutuhkan bantuan berupa makanan siap saji dan obat-obatan untuk. Ia berharap, selain pemerintah ada juga pihak lain yang rela menyisihkan rezeki untuk membantu ribuan masyarakatnya.
Kasie Trantib Kecamatan Cilamaya Wetan Totong Dadang, saat terjadi banjir, dua warga Desa Tegalwaru menjadi korban patukan ular. Masyarakat harus ekstra waspada menghadapi banjir ini. “Dua orang warga Tegalwaru kena patuk ular. Masyarakat harus waspada,” terangnya.
Sementara itu, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana menyebut, tak hanya di Cilamaya Wetan, korban patukan ular juga terjadi di wilayah lain. Ada 15 warga dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setelah dipatuk ular berbisa yang keluar dari sarangnya akibat kena banjir. “Ada 15 warga yang dirawat di RSUD akibat dipatuk ular saat bajir datang. Satu di antaranya berasal dari Cilamaya Wetan ketika saya berada di sana,” tuturnya.
Menurutnya, ancaman ular berbisa ketika banjir melanda menjadi fenomena baru di Kabupaten Karawang. Apalagi, korban akibat patukan ular sudah mencapai belasan orang. Atas dasar itu, Cellica mengimbau warganya agar berhati-hati ketika mengarungi genangan banjir. “Jangan berjalan telanjang kaki di genangan banjir, harus pakai sepatu bot,” tambahnya.
Cellica juga meminta masyarakat yang hendak membersihan rumah dari sisa-sisa banjir juga harus selalu waspada. Sebab, bukan hal yang mustahil ada ular bersembunyi di dalam rumah. “Selain menyiagakan tim medis di lokasi banjir, kemungkinan kami juga akan menyiagakan pawang ular,” pungkasnya. (rok/asy)