GERBANG SEKOLAH

150 Mahasiswa STIE-STTK Budi Pertiwi Diwisuda

KARAWANG, RAKA – Sebanyak 150 mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan Sekolah Tinggi Teknik Karawang Budi Pertiwi diwisuda. Kegiatan yang digelar di salah satu rumah makan di Karawang itu merupakan angkatan ke XII. “Program S 1, peserta wisuda 78 orang jurusan Ekonomi Pembangunan dan 72 orang Jurusan Teknik,” kata perwakilan Kampus STIE-STTK Budi Pertiwi Karawang, Emanuel Mautaek, kepada Radar Karawang, Minggu (27/1).

Ia berharap, wisudawan dan wisudawati semoga bisa menjadi manusia yang berguna dan bisa mengabdikan diri dengan ilmu yang sudah didapat dari perkuliah dulu. “Harus mampu mengabdikan diri dengan ilmu yang sudah didapat di bangku perkuliahan,” ucap Eman.

Selain itu, Eman menambahkan, banyaknya lulusan wisuda di kampus lainya sehingga hal tersebut menjadi tantangan bagi para wisudawan dan wisudawati STIE-STTK Budi Pertiwi, dalam arti mampu bersaing di bidang peluang usaha, serta harus berinovasi dan mengembangkan potensi yang ada. “Harus mampu bersaing, karena begitu ketat kondisi persaingan baik itu di bidang politik dan peluang usaha, alangkah lebih baiknya para peserta wisuda mampu membuka peluang usaha agar bisa memperkecil tingkat pengangguran yang ada, khususnya di Kabupaten Karawang,” tambahnya.

Menurutnya, selain mampu bersaing dan mengejar kesuksesan, alumni STIE-STTK Budi Pertiw harus tunduk dan patuh kepada kedua orang tua. Karena doa kedua orang tua salah satu faktor penting untuk membawa kesuksesan. “Hal pertama yang harus dilakukan adalah dapat membahagiakan kedua orang tua, karena itu menjadi kunci kesuksesan,” terangnya.

Muhamad Saini Abdurrahman, salah satu peserta wisuda mengungkapkan, sedang meniti karir dengan mengembangkan usaha makanan ringan. Ia berharap bisa lebih mengembangkan usahanya sehingga bisa menambah karyawan dan ikut membantu menekan angka pengangguran. “Lebih baik wirausaha saja, semoga ke depannya bisa lebih besar dan mengurangi tingkat pengangguran,” tandasnya.

Hal senada disampaikan Maria Lina De Jesus, wanita yang berasal dari Nusa Tenggara Timur itu mengaku, belum sempat mencari pekerjaan, karena selama ini lebih memilih fokus untuk belajar serta meningkatkan ilmu pengetahuan terlebih dahulu. “Yang terpenting adalah ilmu, kalau kita sudah memiliki ilmunya, maka pekerjaanpun akan menghampiri kita,” pungkasnya. (cr3)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button