Uncategorized

16 Warga Cintawargi kena Chikungunya

CEK KESEHATAN: Dokter memeriksa kondisi salah satu warga yang mengidap chikungunya.

TEGALWARU, RAKA – Sedikitnya 16 warga RT 03 dan RT 04 Kampung Kawunggading, Desa Cintawargi, Kecamatan Tegalwaru, diduga terjangkit chikungunya sejak awal Desember lalu.

Tri Sulistami (25), salah satu penderita chikungunya mengatakan, selama hampir sebulan ini 16 orang tersebut secara bergantian mengalami gejala yang sama yakni demam, ngilu di persendian dan ruam di tubuh. “Kalau saya sekitar (dari) 8 Desember, gantian aja gitu jadi yang lain udah keluar bintik merah entar gantian siapa lagi langsung meriang langsung gak bisa bangun,” tuturnya, Kamis (26/12).

Menindaklanjuti kasus ini Puskesmas Loji beserta aparatur pemerintahan setempat terjun langsung ke lokasi sejak Selasa (24/12) lalu. Sampai Kamis (26/12) malam, baru ada 7 warga yang dipastikan terindikasi gejala chikungunya setelah adanya pemeriksaan terhadap beberapa pasien berdasarkan laporan warga.

Kepala Puskesmas Loji Ujang Suryana mengatakan, perbedaan jumlah warga terjangkit chikungunya ini kemungkinan karena adanya warga yang belum terlaporkan dan warga berasumsi gejala yang dirasakannya sebagai chikungunya meski belum dilakukan pemeriksaan. “Data sementara ada 7 orang, besok kita akan periksa kembali, kita akan cari yang sisanya, kalau ada perkembangan saya laporkan kembali,” terangnya, melalui saluran telepon.

Ia menjelaskan chikunguhnya ini disebabkan kurang bersihnya lingkungan tersebut hingga menjadi sarang nyamuk aedes aegypti yang membawa virus chikungunya. Selain itu juga banyak ditemukan pakaian yang menggantung dan minimnya ventilasi di rumah warga. Karena itu pihaknya beserta warga setempat di bawah komando kepala desa melakukan kerja bakti pemberantasan sarang nyamuk (PSN) pada Rabu lalu. “Sekarang (kemarin) kita melakukan penyemprotan fogging kemudian pemberian abate, rencananya besok (hari ini), karena kita menyesuaikan dengan jadwal pengajian ibu-ibu, kita melakukan penyuluhan di pengajian,” paparnya.

Dokter Bubun Bunyamin yang menangani kasus ini mengatakan, sebetulnya sudah ada laporan ke Puskesmas Loji mengenai banyaknya warga yang terjangkit chikungunya. Sejak seminggu yang lalu, diakuinya memang banyak pasien yang berkunjung Puskesmas Loji dan mengeluhkan gejala yang sama dan telah ditangani serta diberi obat. Berdasarkan intensitas keluhan kasus ini, belum bisa dikatakan sebagai wabah. “Kalau wabah itu kan secara bersamaan bareng-barengg, kalau ini mah kan katanya selang beberapa hari baru kena, tidak serentak,” jelasnya.

Sementara itu Kepala Desa Cintawargi Agus mengatakan telah bermusyawarah dengan aparat desa untuk menindak lanjuti kasus ini. Rencana kedepannya ia akan mempebaiki saluran drainase di kampung tersebut untuk meminimalisir genangan air yang menjadi sarang nyamuk. “Saya pikirkan untuk membuat saluran air dengan U-ditch jadi kotoran itu bisa didorong,” tuturnya.

Camat Tegalwaru Mahpudin yang juga hadir di lokasi mengimbau masyarakat untuk melaporkan apapun yang terjadi di lingkungannya kepada aparat setempat baik melalui RT, RW, lurah atau bahkan dinas yang menangani. Penanganan ini dikatakannya, sudah menjadi kewajiban pihak yang terkait dan akan langsung ditangani asalakan ada warga yang menginformasikan dengan jelas. “Penanganan ini tidak semata-mata karena ramai di medos, yang jelas kita selalu siap sedia,” pungkasnya. (cr5)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button