DIGIRING POLISI: Seorang anggota ormas yang diamankan dibawa ke ruang reskrim Polres Karawang, kemarin.
18 Orang Diamankan
KARAWANG, RAKA – Pascabentrok dua ormas di kolong jembatan layang Cikampek, situasi di lokasi kejadian sudah kembali normal setelah sebelumnya tampak sepi dan mencekam. Sedangkan polisi mengamankan 18 orang yang terlibat dalam peristiwa tersebut.
Namun, Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Bimantoro Kurniawan belum memberikan banyak keterangan mengenai perkara tersebut. “Masih proses pemeriksaan,” ucapnya kepada Radar Karawang, Selasa (21/1).
Sementara itu, Sekjen Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila (MPC PP) Karawang Parno Prapto Sudarmo menjelaskan, kejadian tersebut bermula dari rencana aksi yang akan dilakukan PP terhadap salah satu perusahaan di Karawang International Industrial City (KIIC), Senin (20/1). Namun saat itu dikabarkan akan ada penghadangan dari aliansi tujuh LSM atau ormas.
Pada Minggu malam, kata Parno, pihaknya sudah berkomunikasi dengan pihak kepolisian untuk membatalkan rencana aksi, dengan catatan tujuh kelompok tersebut tidak turun ke jalan. “Pagi harinya konvoi dan ada perkumpulan di sejumlah titik kemudian sweeping ke Cikampek, dan ada anggota kami yang dipukuli. Padahal kita sudah redam semua PAC untuk tidak bergerak,” ujarnya.
Pascaterjadinya bentrokan tersebut, lanjutnya, sebanyak 18 orang anggota PP diamankan oleh pihak kepolisian. “Mudah-mudahan besok atau lusa bisa selesai. Kami juga akan buka laporan terkait pengeroyokan terhadap anggota kami yang jadi korban,” ucapnya.
Iyus Muhammad, anggota PP yang menjadi korban penyerangan pada awal kejadian menceritakan, awalnya dia sedang berjaga di parkiran Pasar Pemda Cikampek. Kemudian datang sekelompok LSM dan mengusirnya dari tempat tersebut. “Saya berdua sama teman. Disuruh pergi terus langsung dipukulin dan saya kabur,” terangnya.
Di sisi lain, kabar hoaks bertebaran di media sosial maupun melalui pesan berantai semisal Whatsapp. Diantaranya video berdurasi pendek yang memperlihatkan kepala tanpa badan yang tergeletak di jalan. Dalam captionnya peristiwa tersebut terjadi di Cikampek. Padahal peristiwa memilukan tersebut terjadi di Samarinda akibat kecelakaan. “Video ini banyak beredar di masyarakat. Padahal kejadiannya bukan di Cikampek,” ungkap Ruhimin (19) warga Tirtamulya.
Ia melanjutkan, kabar bohong selanjutnya adalah tersebarnya info jika perang besar-besaran akan terjadi lagi karena ormas PP dari Cikarang, Bekasi sedang menuju Cikampek. Sedangkan pasukan LSM NKRI, BPPKB, sudah siap di jembatan layang Cikampek. “Sejak malam hingga siang kemarin situasi di Cikampek baik-baik saja,” tuturnya.
Menurutnya berita bohong tersebut sangat meresahkan masyarakat. Akibatnya banyak orang yang takut melintasi kolong jembatan layang Cikampek. “Mudah-mudahan warga Cikampek dan sekitarnya tidak termakan berita hoaks ini,” harapnya. (nce/psn)