HEADLINE

20 Tahun Tanpa Solusi

JATISARI, RAKA- Sekitar 20 tahun aliran sungai di Desa Barugbug dan Desa Situdam, Kecamatan Jatisari tercemar limbah pabrik. Kondisi air saat ini hitam pekat dan menimbulkan bau yang tidak sedap. Meskipun sudah terjadi puluhan tahun hal itu dibiarkan saja.

Salah satu masyarakat Desa Situdam Hendra (39) mengatakan, aliran sungai Citarum di daerahnya tercemar dari 2003 dan sampai saat ini tetapi tidak pernah ada solusi dari pemerintah setempat atau pun provinsi. “Padahal sempat ada gubernur Ridwan Kamil dan bupati Karawang Celica Nurrachadiana datang untuk melihat kondisinya. Tapi bukannya memberikan solusi buat penanganan pencemaran, malah memperbaiki bendungan,” katanya, Senin (28/10).

Menurutnya, adapun penyebab tercemarnya sungai didaerahnya diduga akibat dari pembuangan limbah salah satu perusahaan yang berada di Kabupaten Purwakarta dan beberapa pabrik yang ada di Kabupaten Subang. “Kalau dilihat dari sumber itu pas PT. Sanfu yang di Purwakarta. Soalnya keruh dan baunya bermula dari PT tersebut, ke sananya mah enggak,” jelasnya.

Disampaikannya juga, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) pernah mengumpulkan tanda tangan warga sebagai penolakan terhadap PT yang telah mencemari sungai di daerahnya tetapi sampai saat ini tidak ada kejelasan dari dinas tersebut. “Sempat ada orang ngakunya sih dari DLHK Karawang ngumpulin tanda tangan warga tapi gak ada kabarnya. Mungkin ya sudah dicocoki kali sama yang punya pabrik,”tegasnya.

Diungkapkannya, bahwa harus ada gerakan masyarakat untuk menutup langsung pabrik yang diduga telah mencemari sungai. Karena hanya dengan demikian sungai bisa kembali normal seperti dulu. “Harusnya mah warga dari daerah Cilamaya sampai Barugbug, pokoknya yang terkena dampak demo langsung ke PT nya. Siapa tahu dengan kaya gitu mah bisa di dengar, tapi gak ada yang menggerakkannya. Ngandelin pemerintah mah gak ada kejelasan terus,”ungkapnya.

Dijelaskannya, bahwa air yang sudah tercemar limbah tersebut jika terkena kulit bisa bikin gatal dan aromanya yang sangat tidak sedap kerap mengganggu pernapasan. “Kalau yang baru mah pasti gatal gatal dan pasti kebauan dengan aromanya. Tapi ya kita mah sudah belasan tahun mungkin sudah terbiasa, tapi tetap saja kalau dipakai mandi mah gatal,”terangnya.

Sementara itu, beberapa perangkat Desa Situdam yang tidak menyebutkan nama mengatakan, tercemarnya sungai di wilayahnya sudah terjadi dari tahun 2000 yang disebabkan limbah perusahaan dari Purwakarta dan Subang. “Dulu juga sudah banyak yang turun seperti bupati, gubernur, dan DPR RI tetapi tetap saja tidak ada solusi masih seperti ini,” tutupnya. (zal)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button