20 Tahun Tanpa Solusi
CIKAMPEK, RAKA – Ratusan warga Babakan Bogor, Desa Dawuan Barat, Kecamatan Cikampek melakukan aksi di depan depo Pertamina Cikampek dengan berbagai tuntutan. Mereka meminta agar rumah warga yang berdekatan dengan depo Pertamina segera direlokasi.
Dalam orasinya, masyarakat merasa dibodohi selama 20 tahun sejak Depo Pertamina ini dibangun. Janji-janji yang dari perusahaan tidak pernah ada realisasi. Sehingga akhirnya warga yang didominasi ibu-ibu ini turun ke jalan.
Warga Dusun Babakanbogor Desa Dawuan Barat Tinah (39) mengatakan, sudah 20 tahun ini warga mengeluh dengan keberadaan Pertamina Cikampek yang dinilai sudah mencemari lingkungan. Menurutnya, sejak awal Pertamina Cikampek, berdiri puluhan warga meninggal dengan tidak wajar terutama serangan penyakit stroke. Gejala awal yang ditimbulkan yaitu sesak napas. “Selama ini kita diam, kita terlalu baik. Tapi hari ini kita tidak diam dan akan melawan,” ucapnya, kepada Radar Karawang, Senin (06/05).
Setiap hari, lanjutnya, warga harus mencium bau menyengat yang dikeluarkan dari Pertamina yaitu bau bahan bakar atau bensin serta bau gas, kemudian suara mesin dari Pertamina sangat mengganggu istirahat warga. Parahnya, masih dikatakan Titin, pihak Pertamina tidak pernah memberikan uang kompensasi terhadap warga setempat. Yang membuat warga geram, pihak Pertamina melarang keras warga untuk melakukan pembakaran jenis apapun di lingkungan setempat, tentunya warga merasa dibatasi di tempat tinggalnya sendiri. “Mereka malah lebih galak dari kita, makanya kita tidak mau hidup kita dibatasi oleh perusahaan yang tidak ada manfaatnya bagi kita sebagai warga,” tambahnya.
Titin mengaku, beberapa tahun lalu warga sudah meminta agar Pertamina merelokasi warga ke tempat lain, sehingga lahan yang ditinggali warga saat ini bisa sepenuhnya dikelola oleh Pertamina, namun nyatanya sampai detik hari ini warga belum mendapat kejelasan apapun soal relokasi. “Kabarnya relokasi itu sudah diterima oleh Pertamina pusat, tapi buktinya hari ini belum ada kejelasan,” bebernya.
Anggota DPR RI Dedi Mulyadi yang hadir di tengah-tengah massa mengatakan, ada sejumlah keluhan dari masyarakat diantaranya pencemaran udara, suara bising, banjir dan kekhawatiran warga akan terjadinya kebakaran jika berdekatan langsung dengan Pertamina. “Keluhan warga ini jangan diganti dengan kompensasi dengan sembako, pekerjaan dan lainnya. Persoalannya adalah jarak, jadi antara rumah warga dan depo mesti ada jaraknya (relokasi),” paparnya.
Dedi menjembatani warga untuk berkomunikasi dengan pihak Pertamina terkait tuntutan warga. “Saya mencoba membuka komunikasi kepada pihak Pertamina Cikampek agar tuntutan warga itu bisa secepatnya direalisasikan yaitu dengan mendorong Pertamina Cikampek untuk mengusulkan langasung pada Pertamina pusat,” pungkasnya.
Sementara itu, hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari Depo Pertamina Cikampek mengenai tuntutan warga ini. (mal)