Adu Akting di Atas Panggung

PENTAS KABARET: Siswa SMK Lentara Bangsa beradu akting di atas panggung dalam pertunjukan kabaret. Pertujukan ini wajib diikuti siswa karena merupakan ujian praktik pelajaran seni budaya dan Bahasa Indonesia.
Ujian Praktik Seni Budaya dan Bahasa Indonesia
RENGASDENGKLOK, RAKA – Ujian praktik mata pelajaran seni budaya dan Bahasa Indonesia, siswa kelas XII SMK Lentera Bangsa diberi tugas membuat kabaret dengan judul bebas.
Antusias siswa dalam mengerjakan tugas dapat dilihat dari persiapan yang sudah dimulai beberapa minggu sebelum ditampilkan. Dalam ujian ini, hasil karya anak-anak kelas XII dipentaskan dalam ruangan kelas dengan ditonton oleh siswa lainnya maupun guru.
Halimatusadiah, siswa kelas XII TKJ I mengatakan tidak kurang dari satu minggu dirinya beserta 18 temannya mempersiapkan tugas ujian praktik seni budaya dan Bahasa Indonesia. Kata dia, tema yang dibawakan dalam seni kabaret ini yaitu Dzolim Terhadap Saudara Sendiri disertai dengan dua buah puisi yaitu Nikmat Hidup karya Buya Hamka dan Hari Menuai karya Amir Hamzah. “Sengaja ngambil tema azab ini agar orang-orang tidak sombong, tidak merendahkan orang lain juga, soalnya sekarang banyak sama saudara sendiri aja kurang baik,” jelas Halimatusadiah, usai pentas kabaret, kepada Radar Karawang, baru-baru ini.
Dari tugas pertunjukan seni kabaret, Halimatusadiah merasa beruntung bisa mendapat pengalaman baru. Menurutnya, membuat sebuah adegan pementasan tidak semudah yang ada dipikirannya dan membutuhkan konsep disertai mental yang matang. “Kita jadi tahu ternyata kalau buat acara sinetron di TV itu gak gampang, belum lagi di belakang layarnya,” kata Halimatusadiah yang berperan menjadi ibu-ibu rempong.
Untuk membuat pertunjukan kabaret, lanjutnya, memerlukan waktu dan konsentrasi yang cukup, sebab dalam seni kabaret ini tidak hanya memperagakan gerakan atau ekspresi, namun dibutuhkan juga bagaimana gerakan itu harus selaras dengan suara rekaman. “Sebelum latihan gerakan, kita buat rekaman sendiri belum ngeditnya juga, baru kita satukan antara rekaman sama gerakan,” tuturnya.
Randy Ramdhany, guru seni budaya mengatakan, kali ini ujian praktik seni budaya dan Bahasa Indonesia di SMK Lentera Bangsa dijadikan satu. Kata dia, setiap kelas dibuat dua kelompok dan rata-rata jumlah satu kelompok 15 siswa. “Jadi dalam ujian praktik seni kabaret ini, harus dimasukkan unsur puisi, minimal dua puisi dalam satu pertunjukan,” katanya.
Beragam pelajaran yang dapat diambil oleh siswa dari seni kabaret ini, diantaranya pengalaman, kekompakan, mengasah kreativitas peserta didik, kemudian melatih tingkat kesabaran anak. Tidak hanya itu dalam pertunjukan seni kabaret juga mengandung pesan moral untuk pemeran maupun penonton. Adapun untuk penilaian ujian praktik seni budaya dan Bahasa Indonesia ini ada beberapa aspek diantaranya, gimik, intonasi puisi, plot, alur cerita dan tema. “Kostum yang digunakan juga dinilai, tapi tidak begitu banyak presentasenya, soalnya khawatir membebankan siswa nantinya,” pungkasnya. (mra)