208 SD Sudah Tatap Muka
KUNJUNGAN KERJA: Syaiful Huda saat menghadiri acara di Purwakarta.
DPR RI Minta Sekolah Segera Hentikan PJJ
PURWAKARTA,RAKA – Meski sudah diizinkan, namun belum semua sekolah di Kabupaten Purwakarta menyelenggarakan pembelajaran tatap muka (PTM). Dari 413 sakolah dasar (SD) baru 208 yang sudah PTM. Sementara sekolah menengah pertama (SMP) baru 56 dari 113 sekolah.
Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda meminta semua pihak termasuk Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menjadikan sekolah tempat paling aman bagi anak. Hal itu menyusul sudah diperbolehkannya pembelajaran tatap muka (PTM) di sejumlah wilayah di Indonesia sesuai kategori aman yang ditetapkan Satgas Covid-19.
“PTM di sekolah perlu dilaksanakan dengan kehati-hatian yang tinggi. Jadikan sekolah tempat yang aman bagi anak,” kata Huda, saat menghadiri workshop pendidikan, di aula Hotel Harper Purwakarta, Sabtu, (11/9).
Huda mengatakan, sejak pandemi Covid-19 melanda, sistem pendidikan di Indonesia berubah. Saat ini aktivitas belajar mengajar yakni pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring. Huda menyebut PJJ ini sebagai ancaman terjadinya learning loss, kondisi ini pun diibaratkan sebagai darurat pendidikan. Hanya ada satu opsi terbaik untuk mengakhiri kondisi tersebut, yakni pembelajaran tatap muka terbatas. “Dalam rangka menyudahi darurat pendidikan yang mengalami pendalaman persoalan kualitas dan kuantitas ini dengan berbagai pertimbangan yang serba sulit, PTM terbatas menjadi opsi yang kira-kira paling baik di hari ini,” jelasnya.
Menurutnya, akselerasi PTM pun harus dilakukan segera agar bisa meminimalisir dampak learning loss tersebut. Maka dari itu, Huda meminta pemerintah daerah segera membuka pembelajaran tatap muka sebagai bentuk adaptasi baru di tengah masa pandemi Covid-19. “Kami minta daerah yang PPKM-nya level 3 dan 2 yang belum buka PTM segera dibuka, kalau tidak begitu kita tidak akan cepat adaptasi,” jelas politisi PKB itu.
Melalui PTM bisa menjadi solusi karena faktanya tanpa sekolah juga yang tertular Covid-19 sebanyak 350 ribu di seluruh Indonesia. Hasil evaluasi bagi daerah yang telah membuka PTM, dia mengaku belum ada karena basis evaluasinya ada di kabupaten/kota mengingat PTM ini sifatnya tidak serentak di seluruh Indonesia. “Tapi kami di komisi X dan Kemendikbud Ristek sepakat jika PTM bisa kita tuntaskan,” tegasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta Purwanto mengaku belum ada hasil evaluasi karena hal itu dilakukan setelah dua minggu PTM berjalan. Sementara jumlah sekolah yang telah melakukan PTM SD baru 208 dari 413 sekolah. SMP 56 dari jumlah 113 sekolah. “Mudah-mudahan setelah dua minggu bertambah jumlah sekolah yang menggelar PTM,” ujar Purwanto. (gan)