HEADLINE

23 Persen ABG Pernah Konsumsi Miras

Banyak Remaja Karawang Tewas Saat Teler

RADAR KARAWANG, – Minuman beralkohol dengan beragam jenis sudah akrab di telinga remaja di Kabupaten Karawang. Banyak dari mereka yang mengkonsumsi minuman setan tersebut saat kumpul-kumpul. Hal itu selaras dengan hasil riset yang pernah dilakukan Gerakan Nasional Anti Miras menyebut remaja di Indonesia 23 persennya pernah mengkonsumsi miras.
Mudahnya mendapatkan miras dan longgarnya pengawasan orangtua serta lingkungan sekitar, menjadi salah satu penyebab tingginya persentase remaja yang pernah mengkonsumsi miras. Selain itu, rasa solidaritas dan ikatan pertemanan menjadi alasan remaja mau mencoba miras. Selain itu, tidak adanya peraturan daerah yang jelas melarang konsumsi minuman beralkohol, membuat para penjual bebas menjaring pelanggan. “Kalau lagi kumpul-kumpul pasti minum,” ujar remaja yang mengaku bernama Lebel (17).
Dia yang sudah terbiasa minum-minuman berlakohol sejak SMP kelas IX, mengaku sangat mudah membeli minuman jenis ciu. Menurutnya, para remaja sudah terbiasa dengan mabuk-mabukan. “Banyak kok yang jual,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, selain di tukang jamu, ciu juga dijual di toko kelontong. Namun, dia enggan merinci dengan jelas toko yang dimaksud. “Kalau saya kasih tahu, nanti sulit lagi belinya,” ujarnya.
Lebel yang juga kerap menenggak obat batuk mengaku, biasanya dia minum bersama teman-temannya. “Apalagi kalau musim hujan seperti sekarang. Enak kalau sambil minum..hehe,” ujarnya.
Menurutnya rasa ciu yang pahit, biasa dicampur dengan minuman berenergi. Atau bisa juga dengan serbuk minuman instan. “Biar gak terlalu pahit. Tapi kalau gak punya uang, ya langsung diminum ciunya,” tuturnya.
Hal serupa dikatakan, AB (20). Dia mengaku sudah terbiasa menenggak berbagai minuman. Mulai dari kelas rendah seperti ciu, hingga vodka yang harganya puluhan ribu rupiah. “Semua temen-temen saya pasti pernah mencicipi minuman. Ada yang sekadar tahu, ada juga yang memang suka mabuk,” katanya.
Bahkan yang terbaru, dua pelajar sekolah menengah pertama (SMP) di Karawang tewas dan enam pelajar lainnya kritis usai pesta miras oplosan di Kampung Babakan Kaum, Kecamatan Cikampek Selatan, Kabupaten Karawang, Minggu, (7/7/2024). Peristiwa tersebut bermula pada malam minggu (7/7/2024), sekelompok nak-anak remaja berkumpul sambil mengonsumsi minuman keras oplosan. Namun keesokan harinya, mereka langsung muntah-muntah hingga muntah darah. Kondisi korban memburuk dan beberapa di antaranya dilarikan ke puskesmas akhirnya dirujuk ke RS Karya Husada dan RS Saraswati. Bahkan ada salah satu korban perempuan masih mendapatkan perawatan medis.
Dosen sekaligus peneliti bidang toksikologi kimia dari Departemen Kimia Universitas Indonesia (UI), Dr. rer. nat. Budiawan, menjelaskan bahwa meminum minuman keras oplosan berbahaya bagi tubuh. Sebab, minuman ini mengandung berbagai campuran bahan kimia terutama kandungan alkohol industri yakni metanol yang sangat berbahaya, dan dapat mengakibatkan kematian. Bahaya miras oplosan terkandung dalam komposisi minuman ini. Sebab, umumnya miras oplosan mengadung alkohol (metanol) yang dicampur obat herbal seperti jamu, obat, kuat, dan sebagainya. (psn)

Related Articles

Back to top button