23 Tenaga Kesehatan Dikerahkan
Rapid Test 1.140 Penyelenggara Pilkada
DETEKSI COVID-19: Tenaga kesehatan Puskesmas Wanakerta mengambil sampel darah salah seorang penyelenggara pemilu. Tes ini dilakukan untuk meminimalisir penyebaran virus Covid-19 di lingkungan penyelenggara pilkada.
TELUKJAMBE BARAT, RAKA – Puskesmas Wanakerta gelar rapid tes untuk panitia pemilihan kecamatan (PPK), panitia pemungutan suara (PPS), dan kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) Kecamatan Telukjambe Barat.
Kasubag Puskesmas Wanakerta Laela Jamilah menyampaikan 1.140 orang yang telah terjadwalkan mengikuti rapid test selama tiga hari sampai Rabu (2/12). KPPS di Desa Karangligar, Karangmulya, dan Margakaya mendapat giliran di hari pertama. Kemudian hari kedua dijadwalkan untuk Desa Margamulya, Mekarmulya, dan Mulyajaya dan Padungsari. Adapun tiga desa lainnya yakni Wanajaya, Wanakerta, dan Wanasari, dijadwalkan di hari terakhir bersama PPS dan PPK.
Laela menuturkan, Puskesmas Wankerta menurunkan 23 tenaga kesehatan untuk pelaksanaan rapid test ini. Pemeriksa dibagi menjadi tim yang masing-masing terdiri dari bidan desa, petugas laboratorium, peraeat, dan satu orang dokter intrensip. Dua dokter umum serta kepala puskesmas dan kasubag selaku pengawas dan penanggungjawab. Serta sejumlah petugas lainnya untuk pendaftaran, penginputan data, dan disinfeksi ruangan. Hasil rapid tes diserahkan kepada PPK dan jika ditemui hasil reaktid akan segera ditindaklanjuti dengan tes swab.
Ia mengatakan, alur rapid test telah diatur sedemikian rupa agar terlaksana dengan cepat dan efektif mengingat selama pandemi ini puskesmas masih punya banyak tugas lainnya. Rapid test berlangsung sejak pukul 08:00 WIB hingga pukul 12:000 WIB. Namun sayangnya, partisipasi peserta dirasa kurang. “Untuk selanjutnya dimohon ada koordinasi aparat desa atau ketua KPPS masing-masing desa supaya kami tidak menunggu lama,” ungkapnya.
Sementara itu Ketua PPK Telukjambe Barat Nurdin mengatakan, rapid test memang menjadi salah satu agenda wajib yang mesti dilakukan oleh PPK, PPS, dan KPPS. Hal ini telah mereka sosialisasikan semenjak para KPPS dilantik. Kesibukan kerja atau aktivitas lainnya yang tak bksa ditinggalkan mejadi alasan mereka belum bisa melakukan rapid tes sesuai dengan waktu yang dijadwalkan. Meskipun ia tak menampik ada sebagian yang merasa takut dengan hasil rapid test. Ia mengatakan, akan berkoordinasi dengan Puskesmas Wanakerta untuk menjadwalkan ulang anggota KPPS yang belum rapid test bersamaan dengan KPPS dari desa lainnya. “Saya berharap rapid test berjalan lancar, aman, dan semua bisa mengikuti,” singkatnya. (din)