25 Tahun Jadi Linmas
Ondo
KOTABARU, RAKA – Menjadi linmas bagi Ondo (70) bukan soal pengabdian saja, tapi sudah mendarah daging. Lelaki uzur yang memiliki dua orang anak itu, mengaku sudah 25 tahun mengenakan seragam hijau-hijau.
Selama itupula, posisi Ondo sebagai linmas tidak pernah tergeser walaupun sudah lima kali berganti kepala desa. “Saya tidak ada pekerjaan lain, hanya jadi linmas. Cukup tidak cukup dicukup-cukupkan saja,” ungkap Ondo kepada Radar Karawang, kemarin.
Ia melanjutkan, honor per bulannya diperoleh dari tiga pintu. Pertama dari alokasi dana desa sebesar Rp150 ribu per bulan, dari dana bagi hasil Rp150 ribu, dan honor dari kecamatan Rp275 ribu per bulan. Namun, penghasilannya kini sedikit berkurang karena selama masa pandemi jarang ada masyarakat yang menggelar hajatan. “Karena masih ada virus corona, jarang ada penghasilan tambahan. Kalau ada hajatan ada uang tambahan Rp50 ribu sampai Rp200 ribu. Tergantung yang hajatnya,” tuturnya.
Menurutnya menjadi linmas tidak hanya membantu menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat, tapi sebuah kebanggaan tersendiri bisa bermanfaat bagi banyak orang. “Paling sekarang kita bantu sosialisasikan AKB, agar masyarakat terbiasa pakai masker,” katanya. (acu)