264 Sekolah Mulai Belajar Tatap Muka
BELAJAR TATAP MUKA: Pelaksanaan belajar tatap muka di SMPN Satap 2 Parungbanteng, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta. Mulai Senin (6/9) kemarin, siswa di 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Purwakarta mengikuti kegiatan belajar mengajar secara langsung.
208 SD, 56 SMP
PURWAKARTA, RAKA – Sebanyak 208 sekolah dasar dan 56 sekolah menengah pertama yang ada di Kabupaten Purwakarta sudah mulai mengelar pembelajaran tatap muka terbatas, Senin (6/9). 264 sekolah tersebut tersebar di 14 kecamatan yang tidak berstatus zona merah Covid-19.
Untuk sementara, siswa di Kecamatan Purwakarta, Kecamatan Bungursari dan Kecamatan Jatiluhur, belum dapat belajar sekolah sebab masih berstatus zona merah. Hari pertama pembelajaran tatap muka, mendapat sambutan hangat dari siswa, walimurid, hingga pihak sekolah, yang selama hampir dua tahun belajar lewat dunia maya. Pantauan di daerah pinggiran Purwakarta, hari pertama belajar di SMPN Satap 2 Parungbanteng, Kecamatan Sukasari, disambut gembira para siswa.
Mereka senang karena bisa bertemu kembali dengan teman-temannya. Neneng, salah satu siswi di sekolah tersebut mengaku senang setelah sekian lama tak belajar tatap muka. “Ya ketemu teman sekolah lagi, bisa belajar seperti dulu,” ujarnya.
Plt Kepala SMPN Satap 2 Parungbanteng Heri Kusnandar mengatakan, para orangtua siswa diakuinya menyambut baik sekolah langsung itu, karena sudah hampir dua tahun anak-anak mereka hanya belajar online. “Para orangtua siswa sangat antusias dan sangat semangat dalam mengikuti PTM ini, mereka menyambutnya dengan rasa syukur,” ujarnya, Senin (6/9).
Kendati demikian, pria yang akrab disapa Heri itu mengatakan, pihak sekolah akan tetap melakukan PTM dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dari mulai ruangan kelas hingga lingkungan sekolah. “Tentu saja kami menyiapkan alat prokes. Yang pertama kami cek suhu terlebih dulu ketika siswa datang, terus kami juga sediakan tempat mencuci tangan. Yang paling penting memakai masker,” jelasnya.
Bukan hanya itu, lanjut dia, bahwa waktu proses pembelajarannya juga akan dibatasi. Tidak seperti sebelum pandemi Covid-19. Pihaknya akan tetap mengikuti anjuran dari pemerintah. “Waktu belajarnya juga kita kurangi, tidak seperti waktu belajar mengajar seperti biasanya,” imbuh Heri.
Sementara itu, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengatakan, pelaksanaan protokol kesehatan di sekolah sudah berjalan dengan baik. Anak-anak juga sudah paham prokes. Dia juga mengapresiasi inovasi dompet sehat yakni dompet yang disiapkan orangtua siswa yang isinya hand sanitizer, cadangan masker, sapu tangan dan minyak kayu putih.
“Sekolahnya juga kapasitas masih 50 persen. Jadi memang ada shift. Hari ini kita lihat mereka satu bangku satu anak, mudah-mudahan berjalan dengan baik,” ujarnya saat meninjau pelaksanaan belajar tatap muka di SDN 1 Ciwareng dan SMPN 1 Babakancikao.
Dia mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi pembelajaran tatap muka selama dua minggu kedepan. “Bila gelombang satu ini lancar, maka gelombang kedua akan menyusul,” pungkasnya. (gan)