HEADLINEKarawang

Kuota Gratis untuk Guru dan Siswa

BELAJAR DARING: Siswa baru mengikuti kegiatan pembelajaran daring di awal tahun ajaran baru. Hal ini disebabkan penyebaran virus corona masih masif.

Selama Pembelajaran Jarak Jauh

KARAWANG, RAKA – Kabar gembira untuk guru dan siswa. Pemerintah akan memberikan kuota gratis kepada guru dan siswa untuk menunjang pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama pandemi corona.

Sejak akhir tahun ajaran 2019/2020 hingga saat ini, kegiatan belajar mengajar (KBM) dilaksanakan secara online. Guru mengajar menggunakan berbagai aplikasi pendukung. Kondisi ini tidak hanya dikeluhkan siswa tapi juga guru. Selain tidak efektif juga menguras kuota internet, akibatnya pengeluaran orang tua siswa menjadi bertambah. Mengatasi hal ini, pemerintah akan memberikan kuota internet gratis untuk guru dan siswa. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sudah mengeluarkan edaran nomor 8202/C/PD/2020 perihal program pemberian kuota internet.

Kepala SMPN 1 Karawang Timur Uus Sugiana MPd mengatakan, pemerintah sudah memprogramkan pemberian kuota internet untuk siswa. Sekolah sudah diminta untuk mendata nomor handphone siswa. “Paling lambat 31 Agustus sudah diinput dapodik,” katanya, Kamis (27/8).
Jumlah siswa SMPN 1 Karawang Timur, lanjutnya, sebanyak 1.317 orang mulai dari kelas 7,8 dan 9. “Semua siswa kita data untuk bantuan kuota internet ini,” tambahnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karawang Asep Junaedi, mengaku sudah menerima informasi pemberian kuota gratis melalui surat dari Kemdikbud. Namun, pihaknya tidak mengetahui pasti kapan akan direalisasikannya. “Nanti mekanismenya bagaimana? Yang jelas nanti sekolah diminta untuk (mendata) nomor handphone siswa yang dijadikan kegiatan belajar mengajar daring,” jelasnya.

Kuota gratis ini, lanjutnya, nantinya untuk semua siswa yang melaksanakan pembelajaran daring, dan sampai sekarang di Kabupaten Karawang masih menerapkan PJJ. Adapun jumlah kuota yang akan diberikan siswa maupun guru, Asep mengaku belum mengetahuinya, tapi dengan adanya rencana pemberian kuota gratis tersebut sudah diketuai oleh pihak sekolah. “Saya sudah sampaikan melalui grup, ada grup SMP ada grup korwil (Korwilcambidik SD), nanti korwil bisa ditindaklanjuti dengan kepala sekolah SD,” ujarnya.

Sampai sekarang perencanaan waktu KBM tatap muka di Kabupaten Karawang belum dapat dipastikan, meski sebagian besar pihak sekolah sudah mempersiapkan pembelajaran tatap muka. “Walupun kita sudah mempersiapkan pembelajaran tatap muka (tapi) ujungnya kembali ke tim gugus dan orang tua mengizinkan atau tidak,” kata Asep.

Hasil evaluasi Disdikpora, Asep melihat sekolah yang memiliki siswa di atas dua ratus sudah mempersiapkan perlengkapan untuk pembelajaran tatap muka seperti thermogun, masker, dan tempat cuci tangan. “Akan tetapi sekolah yang muridnya di bawah seratus, saya kira mungkin keberatan karena dana BOS-nya tidak cukup untuk membeli (perlengkapan) seperti itu,” pungkasnya. (mra)

Related Articles

Back to top button