KARAWANG, RAKA – Sekitar 32 ribu pemohon e-KTP harus sabar menunggu giliran dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Karawang untuk pencetakan. Pasalnya, permohonan yang sangat banyak itu masih belum sebanding dengan ketersediaan blanko.
Kepala Disdukcapil Kabupaten Karawang Yudi Yudiawan mengatakan, permohonan e-KTP sudah terlayani hingga 97 persen. Sekitar 32 ribu permohonan yang hari ini ada, sudah termasuk permohonan e-KTP yang baru. “Maret 2019 itu sudah selesai semua. Dulu antrean sampai 200 ribu. Sekarang masuk lagi yang baru sekitar 32 ribu orang,” kata Yudi saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (11/7).
Kendala penerbitan e-KTP, lanjut Yudi, masih berkutat soal ketersediaan blanko. Dimana pihaknya hanya memiliki jatah 500 blanko per minggu. “Jatah dari kementrian hanya 500 per minggu, di semua kabupaten/kota juga sama. Sementara yang datang lebih dari seribu,” ungkapnya.
Dikatakan Yudi, Disdukcatpil Karawang tidak tinggal diam dengan pasrah menerima jatah yang hanya 500 blanko. Pihaknya sudah melakukan upaya dengan meminta tambahan kepada Kementerian Dalam Negeri. “Upaya yang kami lakukan dengan datang langsung ke kementerian menghasilkan tambahan 500 blanko setiap kami datang ke sana,” ujarnya.
Untuk kemampuan cetak e-KTP, lanjut Yudi, Disdukcapil Karawang bisa mencetak hingga 9000 keping per hari hanya dengan menjalankan enam mesin saja. Meski saat ini Disdukcapil Karawang memiliki 12 mesin cetak untuk e-KTP. “Kalau ketersediaan blanko tidak terbatas seperti sekarang, 32 ribu permohonan ini bisa kami selesaikan hanya dalam waktu empat hari,” pungkasnya.
Sementara itu, Asrul Asnan Staf, pelayanan Umum di Kecamatan Karawang Barat mengatakan, yang menjadi keluhan terhadap pelayanan masih seputar pencetakan e-KTP. Berdasarkan data yang dimilikinya, saat ini di Kecamatan Karawang Barat sudah ada 700 daftar cetak yang mengantre, dan belum bisa terselesaikan. “KTP masih belum stabil. Di sini sudah ada 700 berkas yang daftar cetak,” ujarnya. (nce)
