Kejar Impian Setelah Lulus Sekolah

Pelepasan ‘Angkatan Corona’ Tanpa Kesan
KARAWANG, RAKA – Tahun 2020 menghadirkan kesan berbeda bagi para siswa yang lulus sekolah di tahun tersbut. Bagaimana tidak, virus corona membuyarkan banyak hal menyenangkan saat kelulusan. Meski demikian, para pelajar di Karawang tetap optimis bisa meraih masa depan setelah berhasil melewati satu jenjang pendidikan yang ditempuhnya.
Amelia Khoirunisa (18) misalnya, siswa SMAN 2 Klari jurusan IPA yang baru saja resmi menjadi alumni mengaku kesannya lulus SMA di saat pandemi kurang memuaskan, dan terkadang ia sedih sebab acara perpisahan yang dibatalkan. Tidak bisa bertemu dengan teman di akhir masa sekolah juga menjadi hal yang membuat murung hatinya. “Yang seharusnya bulan kemarin merayakan perpisahan di luar, terus sekarang malah tertunda karena adanya covid-19,” keluhnya.
Tapi Amel selalu bisa mengambil hikmah dari apa yang terjadi, dan bersyukur masih bisa merayakan kelulusan bersama teman-temannya meski hanya melalui video call WhatsApp. Diam di rumah saja juga menurutnya lebih menjaga kesehatan, ketimbang memaksakan mengadakan acara perpisahan.
Setelah lulus SMA, Amel berencana untuk kuliah mengambil jurusan kebidanan, pilihannya ini karena masih ingin belajar lebih giat lagi.
Ia mengaku belum terlalu paham tentang dunia kuliah, namun menurutnya kuliah itu membuat seseorang lebih mandiri, bisa bekerja sama, lebih serius belajar, dan lebih pandai memilih teman.
Ia berharap dapat diterima di universitas yang diinginkan, menjadi orang sukses serta menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Ia juga berpesan bagi adik-adik yang baru masuk sekolah untuk tetap semangat, walaupun situasinya seperti ini. “Buat guru-guru yang telah membimbing kami terima kasih atas ilmu yang telah diberikan, sangat bermanfaat sekali untuk kita semua. Semoga guru-guru selalu dalam keadaan sehat walafiat,” doanya.
Lulusan lainnya, Axcal Prassetiyo (18) yang menamatkan pendidikan jurusan teknik industri di SMK Texar Klari merasa senang karena berhasil lulus. Hanya saja ia mengeluh kelulusan kali ini kurang menyenangkan karena adanya covid-19. Sepengetahuannya hampir seluruh sekolah di Indonesia diliburkan, dan akhirnya peserta didik kelas XII yang harusnya kelulusan bersama di sekolah, malah jadi via online melalui zoom. “Kesannya kurang ramai dan gak ada kesan kenang-kenangan bareng satu angkatan di sekolah,” ujarnya.
Setelah lulus ia berencana untuk kerja agar bisa bantu keuangan keluarga, mengingat orang tua sudah mulai menua. Ia juga merasa malu kalau minta uang melulu kepada orang tuanya. Ia ingin melamar kerja ke perusahaan bonafit agar sesuai dengan jurusan sekolahnya.
Menurutnya dunia kerja menuntut untuk lebih disiplin dan taat aturan sesuai peraturan perusahaan. Ia sendiri berharap setelah lulus bisa lebih baik dari hari-hari sebelumnya. Tentu dia juga ingin virus corona cepat berlalu agar angkatan berikutnya tidak merasakan hal yang sama. “Pesan buat ade kelas sih tetap semangat selalu, jangan ngeluh karena ada pandemi ini. Semua pasti bakal cepat selesai kok kalau kita taat aturan, Insya Allah tahun yang akan datang angkatan kalian akan melakukan ujian dengan normal tanpa harus ujian via online,” pesannya.
Sementara Wulan Najla Attala
lulusan, jurusan IPS SMAN 5 Karawang mengatakan, kelulusan tahun ini bercampur antara senang dan sedih. Senangnya karena ia dan teman-temannya lulus untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, baik itu kuliah maupun kerja. Adapun sedihnya karena mereka lulus di masa pandemi dan acara kelulusan pun masih simpang siur antara jadi atau tidaknya. “Tapi Alhamdulillah surat kelulusan sudah ada secara online berbentuk PDF,” terangnya.
Setelah lulus Wulan ingin kuliah jurusan ilmu komunikasi atau manajemen di Kota Bandung, karena sejak awal ia sudah memimpikannya. Ia menerka masa perkuliahan itu lebih serius, sebab ia mengambil program pendidikan sesuai dengan bakatnya. “Kalau masa sekolah, ya kayak masih santai aja gitu, masih ada nakalnya dan lebih ke solidaritas antar anak-anak kelas,” tuturnya.
Dengan lulus sekolah, ia berharap menjadi kebanggaan orang tua yang ingin melihat anaknya sukses. Lebih dari itu,
ia ingin menjadi diri yang lebih baik lagi dan mandiri serta tidak merepotkan orang tua. Pesannya untuk adik kelas agar terus semangat dalam belajar, baik bidang akademik maupun non akademik. Karena menurutnya masa SMA adalah awal mengejar suatu impian. “Terima kasih untuk guruku yang telah membimbing selama tiga tahun, jasamu tak akan tergantikan sampai kelak nanti,” ucapnya.
Fitreika Siti Az-Zahra (17), gadis asli Purwasari yang menamatkam pendidikan SMA sambil pesantren mengaku kelulusan tahun ini tidak begitu berkesan, malah ia sedih berbagai acara yang telah diagendakan terpaksa batal. Rencananya ia akan melanjutkan kuliah keguruan, sebab dari awalpun sudah niat jika lulus SMA ingin lanjut kuliah demi masa depan. “Harapan saya jadi pribadi yang lebih baik, buat adik kelas semangat, semangat, semangat!” serunya. (din)