40 Orang Belum Dapat Tempat Isolasi
Veronica Maulana
KARAWANG, RAKA – Sebanyak 40 orang pasien Covid-19 di wilayah Puskesmas Adiarsa saat ini sedang menunggu jadwal untuk mendapatkan tempat isolasi di rumah sakit dan hotel yang telah disarankan oleh pemerintah daerah.
Petugas kesehatan puskesmas Adiarsa melaksanakan tracing terhadap masyarakat yang terpapar Covid-19. Hal ini dilakukan untuk melacak dan membantu masyarakat yang terpapar. Petugas kesehatan dari puskesmas juga mendapat bantuan dari para bidan desa, ketua RT setempat. Bagi masyarakat yang sudah memiliki gejala Covid-19 secara langsung maka akan segera dibawa ke tempat isolasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah. “Kami pihak puskesmas memberikan pelayanan berupa saran obat-obatan yang harus dikonsumsi bagi masyarakat yang melakukan isolasi mandiri di rumah, bagi warga yang melakukan isolasi mandiri di rumah dan melakukan konsultasi sering dengan pihak puskesmas, maka akan cepat hasilnya menjadi negatif,” kata Veronica Maulana, kepala Puskesmas Adiarsa.
Pihak puskesmas juga melakukan kerjasama dengan pihak perusahaan dalam menangani kasus Covid-19. Saat terdapat masyarakat yang terpapar Covid-19 dari tempat kerja dan tidak mau dibawa ke tempat isolasi, maka pihak puskesmas akan menghubungi pimpinan perusahaan untuk meminta bantuan agar dapat membawa ke tempat isolasi. Bekerjasama dengan perusahaan sangat membantu kinerja petugas kesehatan dalam menangani Covid-19.
Adanya vaksin Covid-19 menjadi salah satu upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dan petugas kesehatan dalam mencegah Covid-19. Hal ini tidak membuat masyarakat untuk mengabaikan protokol kesehatan dan jaga jarak yang telah diterapkan selama ini. Masyarakat yang menunggu jadwal mendapatkan tempat isolasi di rumah sakit dan hotel sebanyak 40 orang. Pihak puskesmas hingga saat ini belum ada kasus terpapar covid 19 di skala lokal. Pihak puskesmas menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Sanksi bagi petugas puskesmas yang tidak menerapkan protokol kesehatan yakni dengan adanya kontak erat yang terjadi antara petugas dengan pasien yang terpapar Covid-19. Saat setelah petugas melakukan rujukan atau membawa pasien yang terpapar Covid-19, ke tempat isolasi maka petugas akan langsung melepas APD yang telah digunakan, mencuci tangan, mandi dan berganti pakaian. “Dengan kita menjadi kontak erat itu sudah menjadi sanksi bagi saya, karena seharusnya kita yang mengedukasi masyarakat kok kita bisa menjadi kontak erat,” pungkasnya. (cr6)