HEADLINE

58 Orang Keracunan Makanan

KERACUNAN: Sejumlah warga Cilebar dirawat di Puskesmas Kertamukti diduga karena keracunan makanan.

Muntah-muntah Usai Konsumsi Udang Balado

CILEBAR, RAKA – Puluhan warga Cilebar dirawat di Puskesmas Kertamukti dan Puskesmas Tempuran dirawat setelah mengkonsumsi udang balado. Tak hanya di Cilebar, 11 orang warga Tempuran juga dirawat diduga karena keracunan makanan.

Salah seorang korban keracunan massal, Wardi (48), warga Dusun Cilenjoh RT 01/01, Desa Ciptamargi mengaku setelah makan udang balado, Senin (20/7) siang yang dibelinya dari pedagang keliling, kemudian sekitar pukul 19:00 WIB dirinya mulai merasa pusing dan mual. “Saya waktu itu beli (udang balado) pagi terus dimakan sekitar jam sebelas siang, tiba-tiba malamnya perut saya sakit terus pusing juga,” jelasnya, kepada Radar Karawang, Selasa (21/7).

Lebih lanjut, kata dia, bukan hanya dirinya yang dirawat setelah makan udang balado tapi istri, anak dan mertuanya pun turut dirawat di Puskesmas Kertamukti, pasalnya mereka juga ikut mengkonsumsi, bahkan istrinya sampai muntah-muntah. Kata Wardi, udang balado yang dimakan tersebut bukan yang pertama kali tapi baru kali ini merasakan pusing, mual dan muntah. “Yang jualannya juga udah nahunan (bertahun-tahun), saya juga sering makan bukan sekali, dua kali,” katanya.

Korban lainnya, Adi (22), warga Tegal Buah, Desa Ciptamargi, Kecamatan Cilebar mengatakan, beberapa jam setelah makan udang balado, pihaknya mengalami sakit perut, mual dan pusing, padahal udang yang dimakannya sudah dalam keadaan siap saji. “Saya makan udangnya sekitar jam satu siang, baru kerasa sakit perut sama pusing itu malamnya sekitar jam sepuluh,” katanya.

Siti Rohmah, perawat Puskesmas Kertamukti mengaku sampai saat ini belum bisa memastikan apakah pasien yang dirawat tersebut keracunan udang balado atau ada penyebab lainnya. Namun sementara ini keluhan pasien yaitu sakit perut, diare, mual dan muntah-muntah. “Sampai sekarang tadi masih ada yang muntah dua orang,” ujarnya, saat dimintai keterangan.

Lebih lanjut kata dia, setidaknya ada sekitar 20 orang yang menjalani rawat inap di Puskesmas Kertamukti dan lima orang sudah diizinkan pulang, sedangkan yang dirawat jalan lebih dari 20 orang.

Nanik Djojoana, kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang mengatakan, sampai saat ini Dinas Kesehatan belum dapat memastikan terkait penyebab keracunan puluhan warga di Cilebar, pasalnya masih menunggu hasil uji laboratorium di Bandung. “Belum tahu (keluar hasilnya) kan masih di Bandung,” singkatnya.

Nanik merinci, pasien akibat keracunan yang dirawat inap di Puskesmas Tempuran sebanyak 11 orang, di Puskesmas Kertamukti 23 pasien, dan yang dirawat jalan di Puskesmas Kertamukti sebanyak 24 orang. (mra)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button