
RadarKarawang.id – Ada 700 titik rawan macet dan kecelakaan saat libur Natal dan tahun baru atau Nataru.
Keterangan itu disampaikan secara langsung oleh Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan pada Senin (16/12).
Dari ratusan titik tersebut, Korlantas Polri memberi atensi lebih terhadap jalur-jalur yang bakal digunakan oleh masyarakat di Jawa.
Sebab, sebagian besar pergerakan masyarakat ada di Jawa. Baik dari Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jogjakarta maupun Jawa Timur.
”Konsen kami, Nataru ini sesuai (hasil survei) Kemenhub sebagian besar ada di Pulau Jawa.
Di jalan tol itu ada ruas 8 di Batang-Semarang itu titik lelah, Solo-Ngawi di 543, Ngawi-Surabaya itu juga ada titik lelah. Di tol titik titik lelah itu ada 4 titik lelah,” terang dia.
Bersama instansi terkait lainnya, Korlantas Polri telah melakukan survei. Mereka diminta untuk berhati-hati dan bila memungkinkan disarankan menggunakan angkutan umum.
Baca juga: UMK Bekasi Tertinggi, Banjarnegara Terendah se-Indonesia
Selain titik rawan kecelakaan, titik rawan bencana juga sudah diinventarisir oleh Korlantas Polri. Mereka mendata ada ratusan titik rawan bencana di jalan tol.
”Jadi, untuk titik rawan bencana sepanjang jalur mudik nanti sudah kami inventarisir. Di tol itu ada di 158 kalau nggak salah itu sudah,
namun itu hanya genangan saja. Untuk longsor kemarin kami rapat koordinasi dengan BPJT, dengan Bina Marga,
itu sudah dilakukan mitigasi yang potensial terjadi bencana longsor,” jelasnya.
Tips Asyik saat Terjebak Macet
Menata Posisi Duduk
Rasa stres saat berkendara di jalanan macet juga bisa dipicu karena tubuh yang terlalu lelah menyetir mobil.
Agar tidak terlalu capek posisikan tubuh senyaman mungkin agar punggung dan kaki tidak pegal-pegal.
Selain menimbulkan rasa lelah dan stres, posisi duduk yang tidak nyaman juga dapat mengganggu fokus saat berkendara.
Sebelum berangkat atur setelan kursi terlebih dahulu agar pas dengan postur tubuh Anda.
Membawa Makanan Ringan
Jalanan macet membuat seseorang merasa lebih cepat bosan dan lapar, sehingga lebih mudah marah dan stres.
Untuk mencegah hal tersebut Anda perlu menjaga suasana hati, caranya dengan mengunyah permen karet, makan camilan, minum kopi, dan lainnya.
Tonton Juga Konten Ini: Ide Gila Bikin Mie Gacoan Booming
Tidak ada salahnya membawa makanan ringan seperti keripik, kuaci, kacang panggang, dan permen karet untuk menemani perjalanan.
Ketika perut terisi mood akan terjaga, sehingga berkendara di jalanan macet akan terasa biasa saja.
Mendengarkan Musik
Anda juga bisa mencegah rasa stres saat berada di kemacetan dengan mendengarkan musik.
Kenapa harus mendengarkan musik? Musik akan membuat otak lebih rileks sehingga mampu meminimalisir rasa stres.
Pemilihan lagu bisa disesuaikan dengan selera Anda, misalnya musik EDM untuk orang-orang yang suka dengan lagu-lagu bertempo cepat.
Atau lagu-lagu ballad untuk menciptakan suasana yang tenang selama di perjalanan.
Jika pergi bersama pasangan, keluarga, atau teman sebaiknya hindari pembicara berat yang bisa memicu emosional.
Karena mendengarkan musik akan terasa percuma jika di dalam mobil terjadi pembicaraan yang kurang menyenangkan.
Menjaga Emosi dan Tetap Fokus
Berkendara di kemacetan tidak hanya memerlukan kemampuan menyetir yang mumpuni tapi juga membutuhkan keahlian dalam mengendalikan emosi.
Ketika di tengah kemacetan pasti ada saja hal-hal yang membuat Anda jengkel.
Meskipun demikian, jangan jadikan hal tersebut sebagai alasan untuk meluapkan emosi.
Sebagai pengguna jalan kita harus saling menghormati dan menjaga lisan untuk menciptakan suasana berkendara yang nyaman.
Ketika terjadi hal-hal yang mengganggu sebaiknya jangan hiraukan dan teruslah fokus menyetir.
Menjaga emosi saat berkendara di jalanan macet sangat penting untuk menghindari terjadinya pertengkaran antar pengendara.
Menjaga Jarak Aman dengan Kendaraan di Depan
Kasus kecelakaan di tengah kemacetan sering terjadi karena pengendara tidak hati-hati dalam menjaga jarak aman antar kendaraan.
Untuk mencegah tabrakan sebaiknya jangan terlalu dekat dengan kendaraan di depan.
Menjaga jarak aman akan membantu meminimalisir kecelakaan jika mobil di depan tiba-tiba berhenti secara mendadak.
Dengan menjaga jarak Anda dapat berkendara dengan aman dan tenang, sehingga terhindar dari rasa stres. (psn)