
KARAWANG,RAKA– Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, kembali diterjang banjir sejak Minggu (7/7) dengan ketinggian beragam akibat meluapnya Sungai Citarum. Sebanyak 95 jiwa mengungsi, 22 orang alami gangguan kesehatan.
Berdasarkan keterangan Siti Mardiah (42), perawat dari Puskesmas Ciketing Wanakerta yang bertugas di posko kesehatan darurat, keluhan terbanyak adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang menyerang 8 orang, disusul hipertensi 4 orang, gatal-gatal 4 orang, pusing 3 orang, serta 2 warga yang mengidap Diabetes Mellitus (DM).
Baca Juga : Prostitusi Bergeser ke Kamar Kosan
“Kebanyakan karena kelelahan dan kondisi lingkungan yang lembap dan kurang bersih. Kami terus memantau agar tidak terjadi lonjakan penyakit,” ungkapnya, Rabu (9/7).
Saat ini, ada dua tenaga medis yang berjaga, yakni Siti dan rekannya, bidan Heni (50) melayani warga terdampak setiap hari dari pukul 07.30 hingga 14.30 WIB. “Kalau kondisi darurat, kami siap lanjut sampai sore,” tambahnya.
Mengenai ketersediaan obat-obatan, Siti memastikan bahwa pihaknya mendapat dukungan penuh dari puskesmas induk.
“Kami sudah berkoordinasi dengan puskesmas pusat. Jika obat habis, restock akan segera dikirim tanpa menunggu lama. Jadi, pelayanan tidak terputus,” jelasnya.
Sejauh ini, belum ada warga yang harus dirujuk ke rumah sakit atau membutuhkan perawatan intensif. “Sampai saat ini, belum ada satu pun pasien yang memerlukan perawatan inap atau dirujuk ke puskesmas utama,” ujar Siti.
Tonton Juga : ELLYAS PICAL, TUKANG BERKELAHI JADI JUARA TINJU DUNIA
Namun, Siti menegaskan pentingnya langkah preventif pasca-bencana. “Kami sebenarnya sudah menyiapkan program sosialisasi kesehatan untuk warga pascabanjir, seperti pencegahan penyakit dan hidup bersih. Tapi program ini masih tertunda karena warga masih fokus pada evakuasi dan pembersihan rumah,” ujarnya. (uty)