Pos Ronda Multifungsi
-Jaga Kampung Hingga Tempat Kongkow

KARAWANG, RAKA – Keberadaan pos ronda bukan hanya tempat untuk berkumpul warga yang sedang kebagian jaga malam, namun juga bisa jadi tempat kongkow ibu-ibu.
Jujun (43), warga Dusun Cilalung, Desa Mekarsari mengaku, dengan adanya pos kamling ini, tentu warga yang ada di wilayah tersebut akan merasakan aman dan nyaman. Sebab, para petugas ronda selalu keliling menjaga lingkungan tersebut. “Kebetulan saya kebagian jadwal ngeronda. Alhamdulillah, di daerah kami tidak ada tindak kejahatan. Soalnya, pos kamlingnya aktif,” ungkapnya kepada Radar Karawang.
Linmas Desa Tegalsari, Kasim (62) mengatakan, kentungan menjadi salah satu alat tradisional yang digunakan pada saat pengaman atau ronda malam, dengan cara memukul sehingga mengeluarkan bunyi nyaring. “Biasanya sih terbuat dari bambu atau kayu yang dibuat kosong pada bagian dalamnya. Makanya pada saat diketuk akan keluar bunyi cukup nyaring,” ucapnya.
Ia menambahkan, banyak orang yang belum mengetahui setiap kentungan memiliki makna atau menggambarkan kondisi lingkungan yang terjadi pada saat itu, contohnya jika kentungan dipukul sebanyak tiga kali secara terputus-putus, maka pertanda sedang dilakukannya pos ronda malam. “Misalkan tuk-tuk-tuk dengan waktu lambat, itu tandanya lagi ada pengamanan ronda malam,” tambahnya.
Ia mengaku, selain isyarat tanda ronda malam, masih banyak jenis pukulan kentungan lainnya seperti pencurian, kebakaran sampai pembunuhan. “Kalau pencurian itu dilakukan pukulan dua kali ketukan diulang sebanyak tiga kali, kalau kebakaran itu tiga kali ketukan diulang sebanyak tiga kali, nah kalau pembunuhan itu dilakukan pukulan secara menerus tanpa henti,” akunya.
Bhabinkamtibmas Sukaraja Polsek Rawamerta Aiptu Erman mengatakan, untuk mengantisipasi meningkatnya gangguan keamanan dan ketertiban terutama curanmor, warga harus berpartisipasi dan mengaktifkan kembali siskamling, menyimpan kendaraan di tempat aman dan gunakan kunci ganda. Selalu mempedomani protokol kesehatan dalam setiap aktivitas, terutama saat di tempat ramai. “Kita juga mengajak tokoh dan masyarakat agar menjaga stabilitas keamanan wilayah, dan mensosialisasikan bahwa pandemi covid-19 belum berakhir. Dan masih ada penambahan angka yang terpapar positif corona,” ujar Erman. (nce)