Gapoktan Diguyur Banyak Bantuan,Mulai Dari Bibit Pohon Sampai Hewan Ternak
KARAWANG, RAKA – Sepanjang tahun 2022 lalu Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Karawang telah memberikan sebanyak 500 bibit pohon kelapa genja, 1000 pohon kopi robusta, 2500 pohon kopi liberika, pupuk organik serta 4 unit mesin huller kepada petani.
Kepala Bidang Perkebunan dan Perlindungan Tanaman Dadan Danny menyatakan, seluruh bantuan tersebut bertujuan untuk mendorong kinerja Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). “Alhamdulillah, tahun 2022 kemarin dibantu Pemerintahan Kabupaten Karawang berhasil memberikan berbagai bantuan bentuk fisik kepada gapoktan di Karawang,” ujarnya, pada Jumat (17/2).
Bantuan tersebut, lanjutnya, diberikan kepada beberapa kelompok tani. Bibit kelapa genja dan robusta untuk 3 kelompok tani, mesin huller untuk 4 kelompok tani dan pupuk organik untuk 4 kelompok tani. Selain memberikan bibit dan mesin, pihak DPKP pun memberikan bantuan berupa asuransi tani dan hewan ternak. Asuransi ini diberikan untuk 10.000 hektare sawah yang mengalami gagal panen di 30 gapoktan. Selanjutnya 300 ekor sapi untuk 20 perternak. “Bibit kelapa genja untuk 3 kelompok tani, robusta untuk 3 kelompok tani, robusta untuk 1 kelompok tani, mesin huller untuk 4 kelompok tani dan pupuk organik untuk 4 kelompok tani. Selain bibit pohon dan bantuan fisik lainnya, kami memberikan asuransi tani dan hewan ternak, berupa asuransi gagal panen 10.000 hektare untuk 30 gapoktan dan 300 sapi untuk 20 peternak di Karawang,” tambahnya.
Dadan menambahkan, seluruh bantuan berasal dari APBD II. Selain itu untuk pemberian bantuan asuransi dibantu oleh kementrian sebanyak 80 persen. Pihak DPKP pun akan mendaftarkan Masyarakat Perkumpulan Indikasi Giografis (MPIG) di Kementrian Hukum Hak Asasi Manusia. Hal tersebut bertujuan agar tanaman yang tersedia dapat tersebar luas. Ia menegaskan bidang perkebunan akan mengelola tanaman kopi di Karawang seoptimal mungkin. “MPIG akan segera didaftarkan ke kamenhumkan, semoga tanaman khususnya kopi bisa terlindungi, bisa membumi dan tersebar kemana-mana. Diusahakan di bidang perkebunan, tanaman kopi kita jaga seoptimal mungkin, dan dikelola dengan baik. Segala bantuan bersumber dari APBD II dan untuk asuransi dibantu 80% dari kementerian pertanian melalui Dirjen Prasarana Sarana Pertanian,” tutupnya. (nad)