Pedagang Daging Pasar Cikampek Mengeluh
-Ada Toko Daging Lebih Murah
CIKAMPEK, RAKA – Sejumlah pedagang daging di Pasar Cikampek mengeluhkan keberadaan toko daging di Jalan Ir H Djuanda. Toko tersebut dianggap telah merusak harga pasar, dan merugikan pedagang di Pasar Cikampek.
Kurinia, salah seorang pedagang daging di Pasar Cikampek mengatakan, sebelumnya keberadaan toko tersebut tidak begitu berpengaruh kepada pedagang pasar, karena target pasar yang berbeda. Namun saat ini toko tersebut menjual langsung ke konsumen, dengan harga yang relatif lebih murah.
“Sebelumnya toko itu menjadi grosir yang menjual ke para pedagang. Sekarang mereka jual ke konsumen langsung, dengan perbandingan harga hingga Rp15 ribu lebih murah,” ujarnya kepada Radar Karawang.
Dengan harga yang relatif lebih murah, kata dia, secara otomatis lebih banyak konsumen yang memilih membeli daging di toko tersebut, dibandingkan di Pasar Cikampek.
“Jelas kami merasa dirugikan dengan keberadaan toko itu di Cikampek ini. Kalau caranya begini, bukan lagi persaingan perdagangan, tapi lebih berniat untuk mematikan para pedagang daging di Pasar Cikampek,” ungkapnya.
Pedagang daging Pasar Cikampek lainnya, Anwar meminta Pemerintah Kabupaten Karawang untuk turun tangan menyelesaikan masalah ini. Karena jika kondisi tersebut dibiarkan, para penjual daging di Pasar Cikampek tidak akan dapat pembeli.
“Kami minta pemda melalui instansi terkait untuk turun tangan langsung. Tolong lindungi para pedagang,” ucapnya.
Pengurus Ikatan Pedagang Pasar Cikampek Satu (Ipptu) Randi Rafsanjani berharap pihak toko tersebut mencermati baik-baik apa yang telah tertuang dalam Undang Undang No 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Karena dengan cara yang dilakukan oleh toko tersebut, akan sangat berdampak pada pedagang kecil yang menjajakan dagangan di Pasar Cikampek, yang notabenenya sangat berdekatan dengannya.
“Saya selaku organisasi pedagang Pasar Cikampek akan mengadukan hal tersebut kepada pihak Disperindag dan ke komisi pengawas persaingan usaha,” ujarnya. (nce)