Purwakarta

WHO: Purwakarta Daerah KLB Polio

PURWAKARTA, RAKA – Munculnya kasus polio di Purwakarta membuat sejumlah pihak turun gunung. Mulai dari Dinas Kesehatan Jawa barat, Kementerian Kesehatan, bahkan hingga organisasi kesehatan dunia (WHO).
Polio yang termasuk Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) tersebut memicu kekhawatiran penularan ke seluruh wilayah Indonesia. Karena dampak penyakit PD3I tidak hanya bagi kehidupan pasien yang bersangkutan, namun juga bagi keluarga bahkan kehidupan masyarakat dan masa depan negara.
Wabah polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan yang biasanya menyerang tungkai kaki itu akan mengancam kehidupan anak-anak dan masa depannya. “Untuk mengantisipasi dan pencegahan PD3I di Kabupaten Purwakarta, secara teknis, kami konsultasikan dengan perwakilan WHO Indonesia dan Kementerian Kesehatan,” ujar Sekda Purwakarta Norman Nugraha di sela Pertemuan Koordinasi Lintas Sektor Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio di Bale Sawala Yudhistira Purwakarta, Senin (27/3).
“Kedatangan WHO diharapkan dapat meningkatkan capaian imunisasi di Kabupaten Purwakarta serta pelaksanaan Sub PIN Polio di Kabupaten Purwakarta dapat sukses dengan cakupan lebih dari 95 persen,” lanjutnya.
Menurut Norman, imunisasi merupakan upaya penting program kesehatan masyarakat untuk mencegah penularan PD3I, seperti polio, difteri, hepatitis, pertusis, tetanus dan campak rubella.
“Imunisasi juga salah satu faktor yang dapat mencegah stunting. Dengan imunisasi masyarakat akan hidup sehat, kuat, unggul dapat menjadi modal awal bagi sebuah bangsa yang maju dan bermartabat. Hal ini sejalan dengan pembangunan nasional bidang kesehatan pada RPJMN 2020-2024,” sambungnya.
Pada kesempatan tersebut, juga dilakukan penandatanganan Komitmen Pertemuan Koordinasilintas Sektor Pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Anak Nasional (Sub-PIN) Polio oleh Sekda, Kepala Dinas Kesehatan dan pihak-pihak terkait lainnya.
Sementara, Perwakilan WHO Indonesia dalam keterangannya menjelaskan tentang strategi Polio di Indonesia. Indonesia dinyatakan telah bebas dari polio sejak tahun 2014, dan diharapkan Indonesia dapat mempertahankan status bebas polio dalam rangka mewujudkan dunia bebas polio tahun 2026.
Dengan jumlah 183 desa dan 9 kelurahan di Purwakarta terdapat 1.049 posyandu, dimana pada tanggal 14 Maret 2023 telah diterima laporan kasus lumpuh layuh akut dengan hasil laboratorium terdeteksi polio VDVP tipe 2 di Desa Tegaldatar, Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta.
Dengan adanya satu kasus polio ini, dapat disimpulkan bahwa telah terjadi kejadian luar biasa (KLB) polio, sehingga perlu dilakukan kegiatan Sub PIN dengan metode tetes kepada sasaran anak usia 0-59 bulan.
Pelaksanaan Sub PIN di Kabupaten Purwakarta akan dilaksanakan sebanyak 2 putaran, dengan target sasaran usia 0-59 bulan sebesar 78.670 yang akan dimulai pada tanggal 3 april 2023 untuk putaran pertama. Sebulan setelahnya pada bulan Mei akan dilanjutkan untuk putaran kedua.
Diingatkan juga kepada semua pihak agar berusaha semaksimal mungkin untuk menyukseskan pelaksanaan Sub PIN Polio khususnya di Kabupaten Purwakarta.
Untuk itu diperlukan kerja sama dan menyeluruh dengan berbagai lintas sektor untuk memotivasi masyarakat serta agar informasi mengenai imunisasi dapat tersampaikan dan diterima dengan baik di masyarakat. (gan)

Related Articles

Back to top button