HEADLINE

Buka Tutup Tanjungpura
-Pemudik Motor Diarahkan ke Lamaran

KARAWANG, RAKA – Rekayasa lalu lintas persiapan mudik Idul Fitri sudah mulai dilakukan. Dinas Perhubungan dan Polres Karawang sudah melakukan koordinasi terutama soal rekayasa lalu lintas.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kabupaten Karawang Ade Syarifudin mengungkapkan, selain meyiapkan program mudik gratis bagi masyarakat, pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan Polres Karawang. Hal ini bertujuan agar mengurai kemacetan yang akan terjadi saat mudik berlangsung.

“Kami berkoordinasi dengan jajaran polres untuk rekayasa jalan alternatif dan arteri. Kalau terjadi antrean pemudik, melihat situasional kondisi di lapangan juga,” ujar Ade, Kamis (30/3).
Ia menambahkan, Dishub telah menyiapkan Rambu Pendahulu Petunjuk Jurusan (RPPJ) bagi pengendara di rest area serta beberapa masjid. “Proses rekayasa buka tutup jalan akan didahulukan di wilayah Tanjungpura. Jalan arteri hanya akan dilalui bagi pengendara roda dua saja,” katanya.
Ia memaparkan untuk rute jalur arteri melewati Lamaran, Wadas, Cilamaya dan keluar di wilayah Cikalong.
Sedangkan jalan alternatif dari Tanjungpura menuju jalan baru, keluar Peundeuy, kemudian Dawuan Cikampek. “Kita melihat kondisi di lapangan masih belum tahu ada lonjakan pemudik atau tidak, pertama kali kita mungkin tutup buka di Tanjungpura ya. Jalan arteri hanya untuk kendaraan roda dua yang menuju Wadas, Cilamaya lanjut keluar Cikalong,” ungkapnya.

Ia melanjutkan, upaya lain untuk mengurai kemacetan dengan menambah ruas di jalan tol. Kemudian pembukaan gerbang tol baru. “Penambahan ruas jalan tol sudah bisa dilalui dan jalannya sudah beres. Pembukaan tol baru juga bisa membantu penguraian kendaraan juga. Kita tentatif tetap menghimbau pemudik untuk mengikuti rambu lalu lintas yang ada,” katanya.
Menurut pantauannya, pemudik menggunakan roda dua sudah terlihat. Hal ini juga bisa mengurangi volume pemudik saat puncak mudik nanti. “
Kalau dilihat sekarang lonjakan itu tidak seperti tahun kemarin, sekarang mereka sudah mengerti dan untuk kendaraan roda dua sudah mulai ada yang jalan sekarang. Beberapa komunitas juga menyediakan mudik gratis,” katanya.
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan (Kemenhub), jumlah pemudik Lebaran 2022 mencapai 85 juta orang dan 14 juta di antaranya berasal dari pemudik Jabodetabek. Dari jumlah tersebut, sekitar 2,1 juta kendaraan meninggalkan Jabodetabek pada mudik Lebaran 2022. Angka ini disebut rekor tertinggi dibandingkan periode-periode Lebaran dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Pecah rekor tampaknya akan kembali ada mudik Lebaran 2023. Pasalnya, pemerintah memprediksi jumlah pemudik yang berlalu lalang pada Lebaran Idul Fitri 1444 H/2023 M mencapai 123 juta orang. Hal tersebut berdasarkan hasil survei potensi pergerakan masyarakat selama masa Lebaran 2023 (Idul Fitri 1444 H) yang dilakukan Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT). Jumlah itu meningkat 14,2 persen jika dibandingkan dengan prediksi pergerakan masyarakat di masa Lebaran tahun 2022 lalu yang mencapai 85,5 juta orang. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjelaskan beberapa faktor yang menyebabkan tingginya potensi pergerakan masyarakat di masa mudik 2023. Ini di antaranya tidak adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), memasuki masa pra-endemi atau mendekati normal pasca pandemi Covid-19, perekonomian yang semakin membaik, tidak ada pembatasan atau larangan perjalanan, dan persepsi positif dari masyarakat pada penyelenggaraan angkutan Lebaran 2022 lalu. “Penanganan arus mudik dan balik pada Lebaran tahun ini sangat menantang. Maka itu kami telah menyiapkan langkah antisipasi sejak awal tahun. Selain itu, evaluasi dari penyelenggaraan mudik serta Natal dan tahun baru sebelumnya menjadi bekal penting sebagai pelajaran agar tahun ini bisa lebih baik lagi,” ujarnya.
Berdasarkan hasil survei tersebut, asal pergerakan masyarakat diprediksi didominasi dari Pulau Jawa, yaitu sebesar 62,5 persen atau 77,3 juta orang. Adapun jumlah pemudik di wilayah Jabodetabek diperkirakan naik dari 14 juta menjadi 18 juta pada musim mudik Hari Raya Idul Fitri 2023 ini. Dengan begitu, kenaikan pemudik secara nasional sebanyak 47 persen, sementara Jabodetabek 27 persen. Sebanyak 22 persen masyarakat akan mudik menggunakan mobil pribadi dan 20 persen dengan sepeda motor. Karena itu, Budi memprediksi, akan ada penumpukan mobil pribadi di Tol Cipali dan Pelabuhan Merak. Hal ini juga diamini Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Aan Suhanan. Dia memprediksi adanya peningkatan yang sangat signifikan terkait jumlah pemudik dalam arus mudik Lebaran 2023. “Peningkatan sekitar 44 persen, tahun lalu 85 juta, dengan dicabutnya PPKM angkanya siginikan jadi 123,8 juta,” tutur dia.
Aan menyebut untuk daerah tujuan terbanyak mudik lebaran 2023 yakni Pulau Jawa, dengan rincian Jawa Barat 16,73 persen atau 20,72 juta orang; Jawa Tengah 26,45 persen atau 32,65 juta orang; Jawa Timur 19,87 persen atau 24,6 juta orang. Dia pun menyoroti bakal bertambahnya pemudik melalui jalur darat dengan tujuan wilayah Jawa Tengah. Penambahan itu berasal dari pemudik yang pada tahun-tahun sebelumnya menggunakan transportasi udara. “Perjalanan ke Jawa Tengah ini akan lebih banyak nantinya baik melalui darat atau transportasi lainnya. Yang pada akhirnya yang naik pesawat juga akan menggunakan sarana darat juga,” jelas dia. (nad/psn)

Related Articles

Back to top button