Uncategorized

Subsidi DTA Rp2,5 Miliar Belum Cair

TELAGASARI, RAKA – Dikabarkan karena umroh dan sakit, Bupati Karawang Cellica Nurachadiana batal meluncurkan subsidi DTA Rp2,5 miliar, Jumat (28/12) kemarin. Sejumlah perwakilan Diniyah Takmiliyah Awwaliyah (DTA) yang sudah siap menerima simbolis, harus kembali bersabar karena harus menerima kesediaan waktu Cellica untuk menghadiri pencairan perdana BOPF DTA yang sempat dicoret dua tahun terakhir. “Kan gak harus bupati, bisalah diwakili sama pak wakil bupati atau sekda. Ini mah mesti sama bupati terus sih, jadinya lambat. Tapi mungkin ingin ada penguatan pengakuan dari pemkab agar subsidi ini berkelanjutan jika simbolisnya oleh bupati,” terka seorang kepala DTA yang meminta dirahasiakan namanya ini.

Ia mengaku mendapatkan kabar pengunduran pencairan subsidi itu Kamis (27/12) malam. “Jadi Jumat pagi itu gak jadi. Sebab, ibu bupati baru pulang umroh dan sakit, jadinya hari Senin ini launchingnya,” kata Ketua Kelompok Kerja Kepala DTA (KKDT) Kecamatan Telagasari Ibnu Hajar.

Ketua Forum KKDT Kabupaten Karawang Zaini Asikin mengatakan, peluncuran BOPF DTA secara simbolis ini diprakarsai dan diinginkan sepenuhnya oleh bagian kesra. Semua DTA pada dasarnya secara administrasi dan prosedural telah selesai memenuhi administrasi ajuannya, hanya saja ada penyerahan simbolis oleh pemda kepada DTA yang digelar Senin (31/12). “Acara simbolis ini sepenuhnya berangkat dari keinginan bagian kesra, karena kalau prosedur dan administrasi di DTA mah sudah selesai,” ujarnya.

Disinggung jika bupati berhalangan hadir, mengapa tidak mewakilkan kepada wabup atau sekda, Zaini mengaku kalau memberi saran sudah dilakukannya. Tapi dirinya tidak bisa berbuat lebih jauh. “Saya merasa kasihan kepada para kepala DTA se Karawang, yang menunggu lama pencairan dana BOPF ini,” ungkapnya.

Ketua Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PergunU) Karawang Agus Solahudin mengatakan, apa yang dilakukan Cellica sebagai bentuk perhatian dan penghormatan kepada DTA. “Tapi jika memperlambat dan memandang sebelah mata terhadap keberadaan DTA dan lembaga di kementerian agama, saya hanya bisa berdoa semoga bupati diberikan hidayah dan kesadaran , karena sudah zalim,” ujarnya. (rud)

Related Articles

Back to top button