HEADLINE

Gedung SDN 1 Jayakerta Dirobohkan, Rusak Berat, Sudah Lama tak Dipakai

JAYAKERTA, RAKA – Bangunan di SDN 1 Jayakerta yang telah rapuh dirobohkan pihak sekolah. Tindakan ini dilakukan untuk meminimalisir bangunan roboh tiba-tiba dan mengancam keselamatan siswa.
Kepala Koordinator Wilayah Cabang Bidang Pendidikan Kecamatan Jayakerta Sudirja menyampaikan, gedung SD Negeri 1 Jayakerta bukan roboh melainkan dirobohkan oleh pihak sekolah. Sebelumnya telah terdapat surat permohonan pemusnahan bangunan dari pihak sekolah kepada pihak aset Kabupaten Karawang melalui Korwilcambidik. Proses pemusnahan dilakukan pada Minggu (14/5) sore untuk menghindari adanya korban. “Bangunan sekolah tersebut memang sudah tidak terpakai, karena kelasnya sudah cukup dan bangunan sudah lapuk akibat rayap maka dikosongkan. Kemudian diajukan untuk rehabilitasi pun tidak masuk karena rombongan belajar sudah cukup dengan ruang kelas yang ada, maka pihak sekolah mengajukan pemusnahan kepada bidang aset,” ujarnya, Senin (15/5).
Ia melanjutkan, saat ini jumlah siswa di sekolah tersebut ada sebanyak 142 siswa. Ruang kelas yang ada sebanyak 6 ruangan. Dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM) untuk satu tingkatan hanya membutuhkan 1 ruang kelas. Proses perobohan dilakukan akibat atap bangunan telah roboh dan tukang bangunan tidak berani naik. Di sekitar bangunan telah tersedia papan pengumuman untuk tidak berada di lokasi. Sisa bahan bangunan akan digunakan untuk bahan menambal jalan. “Tukang tidak berani naiknya, jadi demi keamanan kami robohkan itupun tidak semuanya hanya bangunan yang sudah benar-benar lapuk saja. 142 siswa dengan 6 rombongan belajar. Setelah dirobohkan kita amankan genteng, kalau puing-puing kita gunakan untuk pengarukan jalan. Lapangannya juga akan diperluas dari lokasi tersebut,” tambahnya.
Kepala SD Negeri 1 Jayakerta Entin menyampaikan bangunan telah mengalami kerusakan pasca Covid-19. Ia mengaku proses perataan bangunan menunggu proses ujian siswa selesai terlebih dahulu. “Ruang tersebut kondisinya memang sudah rusak, sejak adanya covid juga udah enggak terpakai. Sudah rencana mau diratakan, cuman nunggu ujian siswa dulu,” ungkapnya.
NH (40), masyarakat sekitar menyampaikan bahwa bangunan tersebut sering digunakan sarana bermain bagi anak-anak di sekitar lokasi. Pihak sekolah telah melakukan pelepasan kaca jendela sebelum terjadi proses perataan bangunan. “Memang mau dirobohkan tapi sebelum dirobohkan sudah roboh sendiri. Biasanya memang jadi tempat main anak-anak, untungnya ga ada anak-anak kemarin. Kacanya udah di copot semuanya tapi belum roboh bangunannya,” tutupnya. (nad)

Related Articles

Back to top button