PURWAKARTA

Figur Dalem Sholawat tak Bisa Lepas Dari Purwakarta

PURWAKARTA,RAKA – Haul Kanjeng Dalem Sholawat yang ke-151 sukses digelar di Masjid Agung At Thohiriyah. Kegiatan yang berlangsung penuh khidmat ini dihadiri berbagai jamaah dari beberapa kota di Jawa Barat, DKI Jakarta, Provinsi Banten, dan berbagai kota di Nusantara.
Bupati Purwakarta yang diwakili dan dibacakan oleh Staf Ahli Bupati Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Dani Abdurahman, menyampaikan keberadaan dua tokoh sentral. Keduanya adalah, Dalem Sholawat sebagai bupati dan Syekh Baing Yusuf, saudara sepupu Dalem Sholawat, sebagai ulama besar. Di mana keduanya saling melengkapi pada masa pendirian Purwakarta. “Sampai kapan pun keduanya tidak akan terlepas dari sejarah asal usul Purwakarta. Semoga, hubungan kedua kota, Purwakarta dan Bogor yang terikat sejarah ini terus terbina dan semakin erat di masa depan,” katanya, Kamis (18/5).
Sementara itu, Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Purwakarta KH Bahir Muhlis, yang turut hadir menyampaikan, sudah menjadi kewajiban bagi para petinggi, stake holder, serta masyarakat Purwakarta untuk senantiasa menghormati kedua pendiri Purwakarta. Dirinya juga mengatakan, seyogyanya menghadiri Haul Kanjeng Dalem Sholawat, karena ini merupakan panggilan sejarah. Selain itu, Kiai Bahir juga menegaskan pentingnya menanamkan edukasi sejarah kepada generasi masa kini. “Salah satunya dengan kembali melaksanakan kegiatan rutin tahunan napak tilas dari Wanayasa ke Sindang Kasih yang melibatkan semua komponen masyarakat yang dahulu intensif dilaksanakan berpuluh-puluh tahun,” ujarnya.
Kegiatan napak tilas ini, menurut pemimpin warga Nahdliyin di Purwakarta ini, sejatinya merupakan simbol mengenang perjalanan dan perjuangan Dalem Sholawat dalam mendirikan Purwakarta. Di tempat yang sama, Koordinator Bela Purwakarta, Aa Komara Cakradiparta, mengucapkan terima kasih kepada zuriat Dalem Sholawat yang telah menyambut dengan hangat dan penuh kekeluargaan. Juga kepada seluruh delegasi Purwakarta yang telah menghadiri Haul Ke-151 Kanjeng Dalem Sholawat.
Aa Komara menegaskan, hal hal yang urgent pascahaul di antaranya, penamaan Jalan Dalem Sholawat di Purwakarta sebagai pengakuan sejarah yang bersifat fundamental karena status beliau sebagai pendiri dan pemberi nama Purwakarta. “Ini untuk menyempurnakan atensi kita terhadap sejarah. Seperti kita ketahui, sebelumnya telah ada nama Jalan Syekh Baing Yusuf yang merupakan mitra berjuang Dalem Sholawat dalam merintis dan menata Purwakarta. Mereka ini ibarat kedua sosok dwi tunggal yang tak terpisahkan,” ujarnya.
Selain itu, kata Aa, dalam kegiatan kemasyarakatan dan kepemerintahan di Purwakarta senantiasa melibatkan spirit perjuangan beliau, umaro yang juga ulama atau pemimpin yang religius dan spiritualis. Selanjutnya, Aa Komara menambahkan pada setiap moment peringatan Hari Jadi Purwakarta yang substansinya adalah dalam rangka memperingati lahirnya nama Purwakarta 20 Juli 1831, seyogyanya Pemkab Purwakarta mengundang serta Keluarga Besar Dalem Sholawat dari Bogor. “Prinsipnya, edukasi dan sosialisasi ketokohan beliau perlu dimaksimalkan. Sehingga masyarakat, terutama generasi muda tidak merasa asing. Jangan sampai mereka menjadi Generasi Malin Kundang yang melupakan asal usul,” kata Aa.
Sementara itu, Ketua DKM Agung At Thohiriyah yang juga merupakan generasi ketujuh dari Dalem Sholawat, Raden Muhammad Padmanegara, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh jemaah yang menghadiri haul, khususnya untuk Purwakarta. “Kami akan melaksanakan kunjungan balasan ke Kota Purwakarta dan berziarah ke makam Syekh Baing Yusuf dalam waktu dekat,” ujarnya.(gan)

Related Articles

Back to top button