Sapi Kesayangan Pernah Ditawar Rp60 Juta
RENGASDENGKLOK, RAKA – Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Mungkin itu peribahasa yang tepat untuk Bayu, anak pedagang daging sapi di Dusun Warudoyong, Desa Rengasdengklok, Kecamatan Rengasdengklok.
Bayu (22) berambut ikal itu mengaku sejak kecil sudah mengurus hewan sapi, hal itu dilakukan karena sudah puluhan tahun bapaknya merupakan seorang pedagang daging sapi. Bahkan Bayu menyebut berkat dari jualan sapi ini yang membuat bapaknya bisa menafkahi keluarga. “Jualan daging sapi ini sudah turun temurun,” katanya kepada Radar Karawang.
Bayu menceritakan, ada seekor sapi yang bahkan dianggapnya seperti bagian dari keluarga, yaitu sapi jenis brahman yang saat ini masih dirawat di rumahanya. Sapi itu berusia 14 tahun. Karena itu sapi tersebut dianggap seperti keluarga sendiri. “Sapi ini sudah dirawat sejak lahir di sini, sekarang usianya 14 tahun,” katanya.
Selama 14 tahun, Bayu mengaku ikut andil merawat sapi tersebut, seperti memberi pakan dan memantau kesehatan sapi. Dan pihaknya juga sempat diseruduk atau ditendang oleh kaki sapi. Meski begitu tidak membuat kapok bagi darinya untuk tetap merawat sapi. “Waktu masih dilepas sempat ngamuk sampai merusak warung orang. Makanya sekarang ini gak dilepas,” ujarnya.
Kata Bayu, sapi brahman ini hasil perkawainan antara sapi jenis limison dan jenis banteng. Berat badananya itu sempat mencapai 1 ton, dan sekarang berat badannya diperkirakan 9 kwintal. Bayu menyebut setiap hari untuk pakan sapi peliharaannya ini sekitar 80 ribu. “Setiap hari kita kasih lima karung kulit jagung, belum lagi ampas tahu dan lainnya,” katanya.
Bayu menambahkan, tahun lalu sapi ini sempat ada yang menawar dengan harga Rp60 juta, tapi saat itu tidak dikasih karena harganya dianggap tidak sesuai. Bayu mengaku sapi peliharaannya itu akan dijual jika harganya sesuai.
“Kalau ada yang mau kita jual, soalnya udah besar juga badannya,” pungkasnya. (mra)