Stasiun Kereta Cepat Karawang Beroperasi Oktober
KARAWANG, RAKA – Dalam beberapa bulan kedepan, warga Karawang bisa menikmati Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Namun, dalam pelaksanannya, stasiun kereta cepat yang ada di Karawang, tapetnya di Wanakerta, Telukjambe Barat baru bisa digunakan dua bulan setelah kereta tersebut meluncur pertama kali untuk publik. Karena untuk tahap awal naik-turun KCJB masih berlangsung di Stasiun Halim, Jakarta Timur dan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.
Manager Corporate Communication KCIC Emir Monti menjelaskan, tahap awal operasional uji coba KCJB berlangsung Agustus dan September. Harapannya KCJB dapat beroperasi normal pada Oktober. “Jadi Agustus tetap bisa beroperasi dan sampai September, dan dilanjutkan sampai Oktober diharapkan beroperasi secara normal. Jadi Agustus, September itu masa pengenalan,” katanya
Dengan kata lain keempat stasiun KCJB yaitu Halim, Karawang, Padalarang dan Tegalluar akan bisa beroperasi. Emir juga menyebut tarif pada Oktober akan berlaku normal.
“Iya, (Oktober) sudah sesuai dengan ketentuan dan pembayaran tarif yang berlaku,” lanjutnya.
Adapun tarif KCJB pada masa awal pengenalan direncanakan menggunakan perhitungan tarif khusus. Saat dikonfirmasi apakah tarifnya akan gratis, Emir menjelaskan hal ini masih dalam pembahasan. “Tapi untuk teknisnya (tarif), apakah Rp 1, Rp 17, Rp 1.000, itu masih dikaji. Karena menyangkut teknisnya. Kemarin (tarif) LRT dari Rp 0 menjadi Rp 1, karena dia harus tapping. Lebih ke teknis sih,” bebernya.
Emir juga menyinggung rencana pemerintah yang mengajak warga di sekitar proyek untuk menjajal KCJB secara gratis. Terkait siapa saja yang bisa ikut, hal itu masih didiskusikan pihak terkait. “Intinya mereka diundang, yang bakal terlibat diundang, kalau konsepnya undangan. Cuma tata caranya masih dibahas, itu tadi. Apakah undangan, apakah masyarakat umum bisa daftar, itu masih dibahas,” lanjutnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan pada Agustus masyarakat di sekitar proyek kereta cepat dapat menjajal kereta tercepat di Asia Tenggara itu secara gratis. “Kita akan lihat nanti siapkan bulan Agustus untuk rakyat sekitar yang tinggal di rel kereta api, kita akan sampaikan gratis sambil coba ini. Itu akan dicapai 300 km per jam,” ungkap Luhut.
Sementara itu, Polres Karawang meningkatkan pengawasan dan pengamanan area proyek kereta cepat di wilayah Kabupaten Karawang, untuk mengantisipasi pencurian bahan material. “Kami meningkatkan pengawasan dan pengamanan area proyek kereta cepat di wilayah Ciampel dan sekitarnya,” kata Kapolres Karawang, AKBP Wirdhanto Hadicaksono.
Ia mengatakan peninjauan area proyek kereta cepat di antaranya bertujuan untuk memantau sekaligus mengawasi barang-barang material yang ada di lokasi proyek kereta cepat. Selain itu, juga menyukseskan proyek strategis nasional dalam hal pembangunan jalur rel kereta api Jakarta-Bandung. Dalam melakukan monitoring atau peninjauan lokasi proyek kereta cepat di wilayah Ciampel, Karawang, pihak kepolisian dibantu oleh jajaran TNI. “Kami dari kepolisian rutin melaksanakan pengontrolan area proyek pembangunan kereta cepat ini, untuk mengantisipasi adanya pencurian di area proyek kereta cepat,” kata dia.
Sebelumnya, Polres Karawang menangkap komplotan pencurian baut dan kabel tembaga di lokasi proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung di wilayah Desa Parungmulya, Kecamatan Ciampel. Wakapolres Karawang, Kompol Prasetyo Purbo Nurcahyo, menyampaikan, ada enam pelaku yang ditangkap dalam kasus pencurian proyek strategis nasional PT Kereta Cepat Indonesia China itu. Keenam pelaku pencurian tersebut diantaranya berinisial KM (27) warga Desa Taman Mekar, Kecamatan Pangkalan, Karawang yang merupakan petugas keamanan proyek. Kemudian pelaku lainnya berinisial SF (23), DW (46), EN (38), MW (46) dan AA (38). (psn/dt)