Putra RGS Legawa Kancil Mas Juara, Final Piala Soeratin U-15 Tidak Dilanjutkan

KARAWANG, RAKA- Terhenti saat menyisakan waktu lima menit lagi, pertandingan final Piala Soeratin Askab PSSI Karawang U-15 akhirnya tidak dilanjutkan,. Hal ini dilakukan setelah kedua tim yang bertanding yakni Kancil Mas dengan Putra RGS sepakat mengakhiri pertandingan.
Final yang digelar di Stadion Singaperbangsa, Minggu (25/6) diwarnai dengan insiden keributan. Kericuhan terjadi saat sekelompok suporter masuk ke dalam lapangan saat pertandingan menyisakan waktu 5 menit akhir babatk kedua. Saat itu, skor 2-1 untuk keunggulan Kancil Mas. Situasi yang tidak kondusif, pertandingan akhirya dihentikan sementara.
Usai pertandingan, Askab PSSI Karawang mengumpulkan kedua manajemen tim yang berseteru pada Minggu (25/6) malam. Hasilnya, kedua tim akhirnya bersepakat saling meminta maaf. Manajemen RGS pun legawa mengakui Kancil Mas unggul dan bersepakat tidak melanjutkan sisa pertandingan yang hanya tinggal 5 menit. “Kita tadi tawarkan opsi tanding ulang di sisa waktu pertandingan, karena kita sama-sama mencari bibit tujuannya, kita tawarkan opsi untuk pertandingan sisa tanpa penonton, tapi luar biasanya dari Putra RGS, menmgakui bahwa Kancil Mas sebagai juara,” kata Ketua Askab PSSI Kabupaten Karawang, Asep Aang Rahmatullah.
Menurutnya, insiden itu memberikan pelajaran dan menjadi evaluasi penting bagi pihak PSSI yang sedang berbenah. Pihaknya berharap insiden ini dapat menjadi titik balik untuk perbaikan sepak bola di Kabupaten Karawang dan wujud menjaga komitmen dalam membawa nama baik daerah melalui sepak bola. Insiden ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk mengedepankan sportivitas dan semangat yang positif dalam mengembangkan sepak bola di tingkat lokal. “Tentu dengan berbagai catatan yang nantinya kami tindak lanjuti untuk perbaikan kami kedepannya, jadi tidak ada pertandingan lanjutan, cukup dengan disepakati secara lapang dada, Kancil Mas juara U15 dan mewakiliki Kabupaten Karawang di tingkat provinsi,” paparnya.
Askab PSSI Karawang, tambah Aang, juga akan mengambil langkah-langkah yang proaktif untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa depan dan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi regenerasi sepak bola yang berintegritas. “Untuk sanksi tentunya tetap berjalan, ini tugasnya komdis PSSI melakukan investigasi baik terhadap pemain atau wasit yang diduga melakukan pelanggaran. Jika terbukti sanksi tetap berlakukan,” pungkasnya. (asy)