HEADLINE

Ayam Kampung Selalu Laris Terjual, Pedagang Tidak Terkendala Harga

CIKAMPEK, RAKA- Di tengah pedagang ayam broiler mogok berjualan karena harganya mahal beberapa hari yang lalu, pedagang ayam kampung tetap berjualan. Mereka mengaku tidak terkendala harga, ayam jualannya selalu laris.
Pedagang ayam kampung Asep Supriatna (49) mengatakan, sudah 12 tahun menjadi pedagang ayam kampung. Setiap hari ia membawa ayam kampung ke Pasar Ayam Cikampek. “Biasanya saya membeli ayam di perkampungan, kemudian dijual kembali di pasar,” katanya, pada Radar Karawang baru-baru ini.
Menurutnya, berapapun ayam kampung yang dibawanya, selalu habis terjual dengan waktu yang cukup singkat. “Berapa saja saya bawa selalu habis, saya datang ke pasar, tidak lama juga habis terjual,” ucapnya.
Sementara itu sebelumnya, ratusan pedagang ayam broiler melakukan aksi mogok berjualan. Ratusan pedagang tersebut melakukan aksi dengan menbawa mobil ayam menuju trek Subang, Purwakarta, Karawang sampai Bekasi.
Salah satu pedagang ayam broiler Agus Sudrajat mengatakan, sudah tiga bulan lalu harga ayam broiler terus mengalami kenaikan harga. Awalnya harga ayam perkilo hanya diangka belasan ribu, kini sudah mencapai Rp31ribu perkilo. “Ini sudah diluar batas, bagaimana kita bisa menjual dengan harga semahal itu,” ucapnya.
Ia menambahkan, jika masalah ini terus dibiarkan bukan tidak mungkin konsumsi daging masyarakat akan terus menurun dan mencari pengganti ayam. Sejauh ini, pedagang ayam juga kebingungan karena pihak perusahaan ayam seperti PT Samsung, Malindo dan beberapa perusahaan lainnya kini diberi kewenangan RPH dan pemasaran secara langsung. “Biasanya pihak perusahaan yang menyediakan bibit ayam, kemudian pembesaran dan penjualan dilakukan oleh para pedagang. Tentunya ini sangat memberatkan,” tambahnya.
Ia juga membeberkan, sebelum aksi itu dilakukan para pedagang sempat melakukan pertemuan selama beberapa hari, hingga pada akhirnya mencapai kesepakatan aksi. Aksi tersebut sebagai salah satu bentuk dorongan para pedagang agar pemerintah kabupaten bisa menanggapi persoalan yang tengah terjadi. “Apabila pemkab tutup mata, aksi tersebut akan berlanjut ke Senayan di depan gedung DPR RI,” pungkasnya. (mal)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button