Uncategorized

30 Hektare Sawah Kering

CILAMAYA WETAN, RAKA – Sekitar 30 hektare lebih sawah di Dusun Surkalim, Desa Tegalsari, Kecamatan Cilamaya Wetan, kering selama dua pekan terakhir.

Penyebabnya selain saluran irigasi yang menyusut karena digunakan di sawah golongan hulu, saluran cacing di lokasi tersebut juga seret volume airnya. Hal itu membuat para petani di golongan air 3 dan 4 terpaksa menguras air irigasi menggunakan alat pompa air, agar lahan yang sebagian belum pengolahan tersebut basah terairi. “Ada 30 hektaran mah, gak biasanya sih. Ini karena irigasi susut airnya, lantaran kebanyakan dipakai di sawah wilayah hulu,” kata Petani Tegalsari, Agus (45) kepada Radar Karawang, Rabu (2/1) kemarin.

Kepala Desa Tegalsari Awang Wibisono mengatakan, air di lahan sawah Dusun Surkalim terancam sulit diolah traktor, karena kondisinya kering lebih dari 30 hektare. Padahal lokasinya tak jauh dari irigasi Gembongan yang selalu banjir setiap kali musim penghujan. Namun, saat ini air belum banyak digelontorkan membuat sawah yang sebagian sudah persemaian, dan yang hendak pengolahan traktor tersebut kering. Karenanya, agar pertanaman tidak mati dan tanah bisa diolah, maka areal sawah butuh air sehingga terpaksa harus menggunakan media pompa air dengan operasional solar yang tidak murah. “Ya sebagian sudah tanam dan yang mau ditraktor juga luas, kalau kering tanahnya kan menghambat. Jadi ya pakai pompa air,” katanya.

Petani, sambungnya, berharap hujan turun deras agar kontur tanah bisa kembali basah dan rembes. Namun, setiap hari hujan hanya mengguyur tidak berselang lama. Sehingga yang diharapkan pihak pengairan bisa menambah debit air belum terwujud. “Sebagian air sudah masuk sih, tapi belum optimal mengairi semuanya karena yang kering itu banyak.” katanya. (rud)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button