HEADLINE

PSM Wancimekar Dituding Pasang Tarif
Nendah: Saya Harus Ketemu Sama Orangnya

KOTABARU, RAKA – Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Desa Wancimekar, Kecamatan Kotabaru diduga meminta sejumlah uang kepada warga yang dibantunya untuk kepentingan pribadi. Namun, hal tersebut dibantah PSM Desa Wancimekar Nendah. Menurutnya, tuduhan tersebut tidak mendasar.
Nendah mengaku kecewa dengan adanya informasi miring mengenai PSM, namun ia tidak begitu memperdulikan karena sejauh ini ada saja oknum yang berusaha menyudutkan keberadaan PSM. Menurutnya, selama menjadi PSM pihaknya tidak pernah meminta nominal uang untuk kepentingan pribadi, apalagi memasang harga kepada warga untuk membayar dalam mengurus persyaratan masuk rumah sakit.
Ia menyadari betul, bahwa peranan PSM merupakan pekerjaan sosial. Ia juga berpendapat, harusnya oknum yang menyebarkan informasi miring tentang PSM, dapat merasakan seperti apa upaya dan pekerjaan PSM selama mengurus persyaratan perawatan ditiap rumah sakit. Sejauh ini ia juga tengah berupaya untuk bisa bertemu dengan pelaku yang sudah menyebarkan berita miring soal pungutan untuk keuntungan pribadi. “Kita sudah habis-habisan berusaha sekarang malah dituduh yang tidak-tidak, makanya saya harus ketemu sama orangnya, apa maksud dan tujuanya menyebarkan berita seperti itu,” katanya, Minggu (23/7).
Tokoh masryarakat Wancimekar M Jihad mengatakan, sejauh ini keberadaan PSM banyak membantu masyarakat tidak mampu dalam mengurus persyaratan perawatan saat masuk rumah sakit. “Bayangkan kalau PSM ini tidak ada, betapa rumitnya masyarakat mengurus persyaratan,” ucapnya.
Ia menambahkan, beberapa waktu lalu beredar kabar miring mengenai PSM Wancimekar yang melakukan pungutan untuk keuntungan pribadi saat mengurus persyaratan proses persalinan salah satu warga. Adanya kabar tersebut pihaknya sangat menyayangkan, karena sejauh ini PSM telah habis-habisan membantu warga untuk menempuh memenuhi persyaratan agar warga mendapatkan perawatan gratis. Jika memang ada beberapa warga yang memberi nominal uang untuk PSM itu sangat diwajarkan, karena itu merupakan bentuk pengertian warga kepada petugas yang telah berupaya membantu. “Letak kesalahanya di mana. Kecuali PSM meminta dan mematok harga baru itu salah besar,” tambahnya.
Merespon hal itu, masih dikatakan Jihad, pihaknya meminta agar PSM tetap fokus membantu warga dan tidak terlalu memikirkan kabar yang membuat PSM kapok membantu masyarakat tidak mampu ini. “Saya merasa iba melihat PSM diperlakukan seperti ini, mereka sudah berusaha tapi mendapat perlakuan tidak baik,” paparnya.
Sementara itu salah satu warga Rancamanyar RT09/01 Neneng Suryani mengungkapkan, beberapa waktu lalu juga anaknya sempat terkena DBD dan mendapatkan perawatan di RS Izza, menurutnya selama perawatan anaknya, ia tidak diminta uang satu persen pun oleh petugas, bahkan keluarganya yang kurang mampu kini sudah memiliki KIS. “Alhamdulillah sudah beberapa kali keluar masuk rumah sakit sekarang gratis karena sudah dibantu dibuatkan KIS sama PSM,” tutupnya. (mal)

Related Articles

Back to top button