Gegara Rp675 Juta Anak Habisi Ibu
-Dipicu Gelapkan Uang Perusahaan
DEPOK, RAKA – Gara-gara uang Rp675 juta, seorang pemuda asal Depok, Rifki Aziz Ramadhan (22), tega menghabisi nyawa ibu kandungnya, Sri Widiastuti (43) dan melukai ayahnya Bakti Ajis Munir (49).
Saat menyaksikan rekonstruksi kasus pembunuhan, Kamis (31/8), Bakti Ajis Munir mengatakan, bahwa memang ada permasalahan keuangan perusahaan yang kini dipercayakan untuk dikelola oleh anaknya tersebut. “Benar, digelapkan uang itu. Makanya dia panik, bagaimana cara mengembalikan uang tersebut,” ucapnya.
Dia juga membenarkan jika pada malam harinya antara sang anak dengan orang tua sempat terjadi cekcok mengenai permasalahan keuangan tersebut. “Saya sudah bilang soal harta itu ya sudah biarkan, yang penting anak saya ini jujur kepada orang tua dan terus terang apa adanya,” ujarnya.
Di matanya harta nomor sekian, tetapi keutuhan keluarga nomor satu.
Munir juga menerangkan uang perusahaan yang digelapkan mencapai ratusan juta. “Kalau keseluruhan hampir Rp675 jutaan,” terangnya.
Kapolsek Cimanggis Kompol Arief Budiharso mengatakan, saat menghabisi nyawa ibunya tersangka menggunakan dua pisau. “Dua pisau (untuk membunuh ibunya), kalau untuk melukai bapaknya tersangka pakai golok,” katanya, di lokasi kejadian, Kamis (31/8).
Sehingga ada tiga senjata tajam yang digunakan tersangka untuk menghabisi nyawa ibunya dan membantai bapaknya. “Jadi total ada tiga senjata tajam (sajam),” ujarnya.
Arief memastikan saat melakukan aksinya tersebut tersangka dalam keadaan sadar. “Sadar,” tuturnya. Namun, saat rekonstruksi tersangka memang kerap kali mengatakan lupa dengan kejadian yang dilakukan.
“Jadi pelaku ini mungkin lupa saat melalukan penusukan, karena memang luka tusuk yang diderita korban cukup banyak ada 43 tusukan. Nah, pas ditanya berapa kali itu dia lupa,” ungkapnya.
Arief mengatakan, rekonstruksi yang digelar pada siang hari tersebut dilaksanakan dengan menghadirkan jaksa penuntut umum juga saksi-saksi. “Intinya ini dilakukan untuk membuat lebih terang lagi perkara yang kami tangani,” ucapnya.
Saat rekonstruksi berlangsung ada 34 adegan yang dilakukan oleh tersangka. “Untuk pelaksanaan rekonstruksi hari ini ada 34 adegan,” terangnya.
Berdasarkan pantauan di lokasi, rekonstruksi aksi pembunuhan tersebut berawal dari tersangka bertemu dengan saksi, terkait pembelian kardus (usaha keluarga tersangka).
Selanjutanya, tersangka kembali ke rumahnya dan duduk di meja makan bersama sang ibu. Kemudian, korban mencuci piring dilanjutkan kembali duduk berhadapan dengan tersangka di meja makan.
Tak lama, tersangka menuju dapur dan mengambil sebilah pisau berukuran sedang dan mengarah ke belakang korban. Tersangka langsung membekap mulut korban dengan tangan kiri dan menusuk leher kanan korban. Tidak hanya sampai disitu, penusukan terus dilakukan di beberapa tubuh korban hingga tewas. (mcr19)