Polusi Udara Bisa Sebabkan ISPA
KARAWANG, RAKA- Kualitas udara yang buruk, bisa mempengaruhi kesehatan masyarakat salah satu penyakit yang rentan saat terjadi polusi udara yaitu Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Masyarakat diwanti-wanti untuk tetap gunakan masker saat keluar rumah.
Kualitas udara di Karawang menjadi salah yang terburuk di Indonesia. Berdasarkan situs IQAir, Senin (4/9) hingga pukul 19:52, Karawang masuk 10 besar wilayah yang memiliki polusi udara paling tinggi. Urutan pertama ada Kabupaten Serang, Banten, kedua Kota Dumai, Riau, ketiga Kota Depok, keempat Indralaya, Sumatera Selatan, kelima Tangerang Selatan, keenam Cileungsir, ketujuh Jambi, kedelapan Mengkalip, Kalimantan Tengah, kesembilan Kabupaten Karawang, sepuluh Kota Pekanbaru, Riau.
Direktur Jendral Kesehatan Masyarakat, Maria Endang Sumiwi menuturkan, kualitas udara yang buruk berpengaruh kepada kesehatan masyarakat. Menurutnya, saat ini penyakit ISPA mengalami kenaikan. “Pasti berpengaruh dan data kita juga menunjukkan penyakit ISPA menaik terus, datanya saya tidak hafal tapi kemarin pak Menkes sudah presentasi di depan presiden,” katanya, saat menghadiri acara Pekan Menyusui Sedunia di PT Chang Shin, Kecamatan Klari, Senin (4/9).
Diteruskannya, sumber polusi udara ada tiga, pertama karena kendaraan jadi mengurangi kendaraan dan uji emisi, kedua dari pembakaran karbon baik perusahaan maupun konstruksi dan ketiga debu. “Lebih banyak naik sepeda, angkutan umum, mengurangi produksi karbon,” terangnya.
Sebelumnya, di tempat terpisah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, pihaknya telah menyiapkan sebanyak 740 fasilitas kesehatan untuk menangani dampak polusi udara yang buruk di Jabodetabek. Ia menerangkan, fasilitas kesehatan yang disiapkan terdiri dari 674 Puskesmas, 66 rumah sakit, dan Rumah Sakit Persahabatan sebagai Pusat Respirasi Nasional. “Kita sudah meminta organisasi profesi dan kolegium dokter spesialis paru untuk mendidik dokter-dokter Puskesmas agar paham tentang penyakit paru karena kalau ISPA bisa ditangani di Puskesmas dan kita pastikan alat-alatnya juga ada,” ujarnya.
Dari 674 Puskesmas yang disiapkan untuk menangani masyarakat yang terdampak polusi udara, ia mengatakan bahwa semua sudah tersebar ke beberapa Kabupaten/Kota. Mulai dari 333 di DKI Jakarta, 44 di Kabupaten Tangerang, 39 do Kota Tangerang, 38 di Kota Depok, 25 di Kota Bogor, 101 di Kabupaten Bogor, 48 di Kota Bekasi, dan 46 di Kabupaten Bekasi 46. Selain menyiapkan fasilitas kesehatan, Budi menyebutkan bahwa pihaknya juga aktif melakukan kegiatan upaya promotif dan preventif dengan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai tanda-tanda gejala terinfeksi penyakit ISPA. Selain itu, masyarakat juga diimbau agar menggunakan masker ketika beraktivitas di luar ruangan ketika kualitas udara buruk. “Kita berikan rekomendasi, pakai masker apa yang bisa menyaring PM 2,5 (standar kualitas polusi udara secara umum) karena ini yang paling kecil, kalau di luar bisa pakai masker KF 94 atau KN 95 tapi kalau di ruangan sebaiknya pakai air purifier untuk membersihkan debu dari luar,” pungkas Budi. (nad/jpg)