HEADLINE

110.467 Orang Radang Paru dan ISPA, Dampak Cuaca Panas

KARAWANG, RAKA – Di tengah cuaca terik seperti akhir-akhir ini, masyarakat diminta untuk tetap waspada dan menjaga kondisi tubuh tetap fit. Soalnya, saat ini kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) mengalami peningkatan. Sampai 5 Oktober 2023 lalu, ada 110.467 orang yang terkena penyakit pernafasan ini dan pneumonia atau peradangan paru-paru .
Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Karawang, Yayuk Sri Rahayu menyampaikan terdapat beberapa penyakit yang terjadi akibat cuaca panas saat ini. Ia menyampaikan penyakit pertama adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Penyakit tersebut terjadi akibat kualitas udara buruk, adanya peningkatan pembentukan polutan primer. Kemudian ada peningkatan partikel debu. “Dalam kondisi cuaca panas ini ada beberapa penyakit yang muncul. Pertama ada infeksi saluran pernafasan akut karena dengan adanya cuaca panas ini mengakibatkan meningkatnya kasus ISPA, lalu kualitas udara memburuk meningkatkan pembentukan polutan primer yang dapat mengakibatkan iritasi saluran pernafasan. Kemudian cuaca panas dapat meningkatkan jumlah partikel debu, ketika dihirup akan infeksi saluran pernafasan,” ujarnya, Kamis (12/10).
Terkait data jumlah kasus ISPA, tambahnya, saat ini mencapai 110.467. Jumlah ini terdiri dari pneumonia untuk balita, anak, dewasa dan lansia. “Update jumlah kasus ISPA saat ini sampai 5 Oktober 2023 ada 110.467 terdiri dari pneumonia dan ISPA. Pneumonia balita 3.078, anak 1.012, dewasa 1.471, lansia 1.177 kasus kemudian untuk ISPA balita 31.921, anak 19.184, dewasa 37.883, lansia 14.741 dibandingkan bulan sebelumnya terjadi paling tinggi di Agustus. Kalau di 12 September 2023 ada 103.404 kasus data ini komulatif dari Januari 2023, kalau 5 Oktober ada peningkatan menjadi 110.467,” paparnya.
Selain ISPA, lanjut Yayuk, cuaca panas juga bisa menyebabkan dehidrasi, kondisi ini mengakibatkan adanya penurunan kemampuan tubuh dalam mengeluarkan lendir serta zat patogen yang lain. Ia mengimbau agar tetap menjaga kualitas udara untuk mencegah terkena dehidrasi. “Lalu ada dehidrasi akan mengakibatkan kemampuan tubuh untuk mengeluarkan lendir dan juga zat-zat patogen lainnya yang ada di saluran pernafasan. Di ruangan ber AC sirkulasi udara segar akan terpengaruh, ada juga aktivitas virus yang lebih aktif dalam kondisi panas yang tinggi. Ketika cuaca panas kita harus tetap menjaga jangan sampai kita dehidrasi, terpapar polutan dan menjaga kualitas udara,” tambahnya.
Dalam kondisi saat ini, diperlukan konsumsi air mineral sebanyak 600 ml. Adapula menghindari kelelahan yang berlebih, selanjutnya mengkonsumsi sayuran dan buah. Ia menjelaskan untuk mengetahui tubuh mengalami dehidrasi dapat diperiksa melalui air urine. “Kita harus minum air yang cukup 600 ml, hindari kelelahan agar tidak terjadi dehidrasi. Kemudian konsumsi sayur dan buah karena mengandung vitamin dan cairan. Kasus dehidrasi belum ada yang masuk ke kami. Kita biasanya cek air urine, kalau berwarna coklat maka terdeteksi mengalami dehidrasi,” imbuhnya.
Yayuk mengaku saat ini terjadi peningkatan untuk jumlah kasus ISPA di Kabupaten Karawang. Selain itu terdapat pula penyakit heat stroke. Penyakit ini merupakan jenis penyakit yang terjadi akibat adanya peningkatan suhu secara drastis hingga 40 derajat. “Kedua ada penyakit heat stroke, kondisi tubuh mengalami peningkatan suhu secara drastis di atas 40 derajat. Kalau ISPA memang ada peningkatan. Mencegah heat stroke ini harus minum air sesering mungkin, kemudian hindari terkena sinar matahari secara langsung. Kemudian pelindung kulit, atur waktu aktivitas jika ada aktivitas di siang hari lebih baik digeser ke sore hari, menggunakan semprotan air untuk ke bagian tubuh yang terpapar sinar matahari, hindari pakaian yang tipis,” jelasnya. (nad)

Related Articles

Back to top button