Purwakarta

Pastikan Kebutuhan Pokok Aman

PURWAKARTA, RAKA – Bersama sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Purwakarta, Penjabat Bupati Purwakarta Benni Irwan mengunjungi Pasar Citeko di Kecamatan Plered, Selasa (31/10).
Kata Benni, dirinya sengaja berkunjung ke pasar untuk mengecek ketersediaan bahan pokok, terutama bahan pangan. Pihaknya ingin mengetahui bahan kebutuhan pokok yang betul-betul membutuhkan perhatian, seperti beras, cabe, minyak, telur, daging, baik daging sapi atau daging ayam.
Dia ingin memastikan ketersediaan bahan pokok langsung di lapangan. Apakah bahan pokok tersebut tersedia atau tidak, bahan pangan tersebut ada atau tidak, serta memastikan stoknya.
Pengamatannya di lapangan, sejumlah komoditi yang dipantaunya tersedia. Beras cukup tersedia, cabe tersedia namun tidak banyak. “Cabe ini yang menjadi perhatian saya, cabe merah cabe rawit yang merah, ada tapi tidak banyak, ini mungkin yang menyebabkan harganya naik,” ujarnya.
Kemudian, telur dan minyak juga ada. Baik minyakita ataupun minyak curah. “Kemudian daging juga tadi saya lihat, bawang juga ada, tapi yang menjadi perhatian saya beras sama cabe,” imbuhnya.
Selanjutnya, kata Benni, keterjangkauan harga. Dia juga memastikan bahwa masyarakat masih mampu membeli dan mendapatkannya. Harga beras dikatakannya memang fluktuatif. Ada beras premium Rp15 ribu, beras medium Rp14 ribu, beras standar Rp11 ribu dan Rp12 ribu. “Ketersediaan ada tapi untuk beras yang kualitasnya bagus memang perlu ketersediaan anggaran masyarakat,” sambungnya.
Dikatakannya pula, yang harus benar-benar dipastikan adalah masyarakat tidak kekurangan beras. Jika ada kenaikan harga misalnya, untuk mengatasinya harus dipastikan dulu ketersediaannya, selanjutnya dipastikan pula harganya dapat dijangkau oleh masyarakat. “Dapat dibeli berarti harganya bisa terjangkau,” kata Benni.
Disebutkannya. berbagai upaya yang dilakukan agar semua kebutuhan pokok masyarakat dapat dipenuhi. “Kita melaksanakan gerakan pasar murah. Saya selama sebulan di sini sudah dua kali kita gelar gerakan pasar murah. Itu kita lakukan di kota ya, di kota di Purwakarta. Karena saya melihat kebutuhan itu banyak diperlukan oleh masyarakat kita yang ada di perkotaan,” imbuhnya.
Benni juga mengatakan bahwa gerakan pasar murah dilakukan untuk mengintervensi dan menggabungkan resources yang ada dari pusat dan daerah. Ada beras yang dibantu oleh Bulog kepada pemerintah daerah, kemudian pemerintah daerah juga menganggarkan dari dana bantuan tidak terduga untuk mengintervensi harga beras agar turun dan bisa dibeli masyarakat.
Pihaknya tidak ingin persoalan beras menjadi persoalan di Purwakarta. Sehingga yang dilakukannya memastikan stoknya ada, kemudian masyarakat bisa membeli dengan harga yang terjangkau. “Kalau tidak terjangkau pasti pemda akan turun, kami akan turun dan mengintervensi agar masyarakat bisa mendapatkannya,” tandasnya. (rkp)

Related Articles

Back to top button