Semakin Ganteng, Semakin Mahal
METROPOLIS, RAKA – Prostitusi di Kabupaten Karawang bukan hanya melibatkan penjaja seks perempuan, tapi juga lelaki. Sudah menjadi rahasia umum di kabupaten yang berbatasan dengan Bekasi, Subang dan Purwakarta, ini jika jumlah homo atau gay semakin banyak. Bahkan, beberapa waktu lalu ada grup media sosial khusus bagi mereka.
Berdasarkan penelusuran Radar Karawang, beberapa medis sosial khusus gay, tidak jarang dari mereka mengobrol soal pergumulan seks. Ada pula yang menawarkan layanan esek-esek bertarif hingga gratis.
Seorang pelaku berinisial RN mengatakan, seperti layaknya perempuan, dunia gay pun ada layanan esek-esek berbayar. Artinya si homo tersebut sengaja jual diri ke lelaki. “Semakin ganteng, harganya semakin tinggi,” tuturnya.
Ia melanjutkan, tarif yang dipatok pun tidak sembarangan, bisa mencapai Rp1 juta per malam. Sementara short tim servis kisaran Rp300 ribu hingga Rp500 ribu. Sedangkan pelayanan long time minimal Rp500 ribu. “Kelas tinggi mainnya di hotel. Kalau kelas biasa di kos-kosan,” ujarnya.
Menurutnya, transaksi seks gay ini tidak hanya dilakukan oleh pria yang belum menikah, tapi juga yang sudah memiliki istri sah. “Wajar jika ada juga ibu rumah tangga terkena HIV,” tuturnya.
Berdasarkan data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Karawang, penderita HIV/AIDS pasangan sesama jenis homoseksual (gay) berjumlah 52 orang. Sedangkan dari tahun 1992 sampai dengan Agustus 2018, ada 598 (67 persen) kasus penularan HIV/AIDS yang ditularkan oleh pria. Sementara, untuk wanita ada 300 (33 persen) kasus.
Kasi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang Rina Hasriana mengatakan, penyimpangan orientasi seks para kaum homo ini sangat rawan terkena penyakit kelamin. Selain bisa menyebabkan pendarahan di bagian anus, di dalam anal juga terdapat banyak bakteri atau virus. “Memang potensi (terkena penyakit kelamin) lebih besar, karena berhubungan seks bukan pada tempat seharusnya,” ujarnya.
Ia mengakui penyandang kelainan seksual ini terus menunjukkan eksistensi mereka. Bahkan saat ini mereka sudah terang-terangan menunjukan jati diri. Kondisi inilah yang akhirnya memicu penyebaran HIV/AIDS menjadi lebih cepat. “Kaum gay dulu malu-malu, sekarang sudah terang-terangan,” sentilnya. (psn/apk)