Karawang

Siang dapat Penghargaan, Malam jadi Tersangka

JAKARTA, RAKA – Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan penghargaan kepada beberapa petinggi kementerian/lembaga negara, salah satunya Ketua KKPK Firli Bahuri dalam Anugerah Reksa Bandha, pada Rabu (22/11) malam.
Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi Kementerian Keuangan atas kualitas kinerja dan koordinasi yang baik antara K/L dan para stakeholders Kemenkeu terhadap pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) dan pelayanan lelang di sepanjang tahun 2023.
Penghargaan untuk KPK diberikan Sri Mulyani karena lembaga antirasuah ini dinilai menjadi lembaga yang berkontribusi terhadap pengelolaan Barang Milik Negara. Adapun salah satu pertimbangannya karena KPK dianggap berhasil mengangkat pengelolaan BMN sebagai bagian dari Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (StranasPK) sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 tentang Strategi Nasional Pencegahan Korupsi.
“Rabu 22 Nov 2023 Menteri Keuangan menyerahkan penghargaan kepada Kementerian dan Lembaga yang dinilai berhasil melakukan tata kelola aset negara dengan baik. Salah satu penerima penghargaan adalah Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai institusi. Selain itu ada beberapa K/L lain,” kata Yustinus Prastowo, Kamis (23/11).
Melalui pemberian penghargaan itu, Sri Mulyani berharap Kegiatan Anugerah Reksa Bandha dapat meningkatkan motivasi seluruh kementerian dan lembaga negara dan stakeholders sehingga pengelolaan kekayaan negara dan lelang semakin optimal.
Sri Mulyani menegaskan bahwa pengelolaan aset yang baik mencerminkan kemampuan suatu negara dalam membuat perencanaan yang baik, yang ditunjukkan dalam kemampuan Kementerian dan Lembaga mengelola pembangunan yang berkualitas. Hal ini sekaligus mencerminkan kepedulian antar generasi yang terpelihara dan kontinu.
Tak hanya KPK yang diwakili Firli Bahuri, sejumlah kementerian/lembaga lain yang memperoleh penghargaan dalam kriteria sama, adalah Kementerian Pertahanan dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (Kementerian PANRB). Bahkan, dalam acara yang digelar luring ini di Aula Dhanapala, Kemenkeu, Jakarta Pusat, turut dihadiri oleh para Pejabat Negara lainnya.
“Antara lain Menteri Parekraf Sandiaga Uno, Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas, Kepala BNPT Mohammed Rycko Amelza Dahniel, Kepala KPU Hasyim Asy’ari , dan perwakilan K/L lain,” ujarnya.
Namun pada hari yang sama setelah menerima penghargaan itu, Firli Bahuri justru ditetapkan menjadi tersangka kasus dugaan pemerasan kepada mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Penetapan tersangka juga berdasarkan hasil pemeriksaan 91 saksi. Dilengkapi dengan penggeledahan di dua lokasi, yakni rumah Jalan Kertanegara Nomor 46, Jakarta Selatan dan rumah Gardenia Villa Galaxy, Bekasi Selatan. (jpc)

Related Articles

Back to top button