Karawang

Sejumlah Penyakit Mulai Dilupakan, Dinkes Tetap Waspada

KARAWANG, RAKA – Sejumlah penyakit masuk dalam kategori penyakit yang terabaikan atau Neglected Tropical Diseases (NTD). Meski demikian, Dinas Kesehatan (Dinkes) Karawang tetap mewaspadainya dengan melakukan pemantauan.
Kepala Dinas Kesehatan Karawang, Endang Suryadi menyampaikan sejumlah penyakit sudah dilupakan oleh masyarakat seperti kaki gajah, demam keong, cacingan. Saat ini kasus kaki gajah di Karawang hanya ada satu sampai dua. “Ada sebagian dari penyakit NTD yang terdiri dari kusta, frambusia, kaki gajah, demam keong, kecantingan namanya penyakit yang sudah terlupakan. Kemarin kita fokus dengan Covid terus kita ada penyakit lama TBC lalu masalah stunting sehingga penyakit ini masih ada di Indonesia. Ada 3 kabupaten yang bebas pilariasis atau kaki gajah, kalau di Karawang ada satu atau dua pasien,” ujarnya, Kamis (7/3).
Meski begitu Dinas Kesehatan tetap melakukan pemantauan untuk semua jenis penyakit itu. Selanjutnya hingga sekarang pun Karawang masih bebas dari kasus penyakit demam keong. Ia menjelaskan penyakit ini sama seperti penyakit cacing. Masyarakat dapat mengalami penyakit ini disebabkan oleh kondisi lingkungan yang tidak bersih. Sebagian besar terjadi untuk masyarakat yang tinggal di daerah dekat sungai. “Kita akan tetap pantau jangan sampai ada lagi pasien dengan penyakit ini. Di Karawang sendiri tidak ada yang terpapar demam keong. Demam keong ada di wilayah Indonesia Timur seperti Ambon dan sekitarnya. Demam keong sama seperti cacing, karena ada awalnya dari daerah yang kurang bersih di perenang atau misalnya di daerah seperti sungai,” tambahnya.
Kemudian untuk mengatasi penyakit cacingan, Dinas Kesehatan telah mempunyai program pemberian obat cacing kepada anak sekolah. Obat ini diberikan sebanyak 2 kali dalam satu tahun. Penyakit ini mudah menular melalui wilayah yang basah. “Cacingan kita ada program pemberian obat cacing kepada anak sekolah sebanyak 6 bulan sekali. Menurut epidemologi masyarakat itu 50 sampai 60 persen gampang tertular kena cacing. Kalau tidak bersih tangannya, daerah yang becek telur cacing dimana-mana jadi potensi tertular lumayan tinggi. Jadi kita ada program pemerintah memberikan obat cacing satu tahun dua kali,” tutupnya. (nad)

Related Articles

Back to top button