Purwakarta

Permintaan Kolang Kaling Meningkat 3 Kali Lipat

PURWAKARTA, RAKA – Kolang kaling merupakan salah satu menu berbuka puasa pada bulan Ramadan. Permintaan kolang kaling juga meningkat tiga kali lipat saat bulan Ramadan.
Seperti yang tengah dirasakan oleh petani kolang kaling di Desa Pasir Munjul yang merupakan salah satu sentra penghasil kolang kaling di Purwakarta. Pada bulan Ramadan, warga di sana sibuk memenuhi pesanan kolang kaling yang lebih ramai dibanding bulan-bulan biasanya. Bahkan, pada hari pertama puasa kemarin, masyarakat sudah melakukan pengolahan kolang kaling.
Salah satu perajin kolang kaling, Yayan Maulana (55) menyebutkan bahwa, pada momen Ramadan ini, dirinya bisa memproduksi hingga 30 kilogram kolang kaling perharinya. “Alhamdulillah, kalau bulan puasa pasti banyak pesanan, biasanya kalau bukan bulan puasa paling banyak kita produksi 10 kilogram perharinya,” ucapnya kepada Radar Karawang, Selasa (12/3).
Dalam proses pembuatan kolang kaling, Yayan mengaku dibantu oleh masyarakat sekitar. Ini dilakukan agar dapat memenuhi pesanan yang banyak di bulan Ramadan. “Ini proses cukup panjang untuk jadi kolang kaling, kan awalnya dari buah aren, jadi buahnya harus direbus, kemudian dikupas untuk dibersihkan, lalu di rendam lagi, belum lagi harus berurusan getahnya, yang kalau kena tangan itu sangat gatal. Makanya kami khusus untuk bulan puasa biasanya saat produksi dibantu sama warga yang lain,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, bahwa pada momen Ramadan ini kolang kaling yang ia produksi dijual dengan harga Rp12 ribu per kilogram. “Kalau momen bulan puasa ini, kita jualnya bisa dijual 12 ribu per kilogramnya, kalau bulan biasa harganya 10 ribu per kilo,” ungkapnya.
Yayan juga menuturkan, kolang kaling yang di produksi olehnya di jual ke asar-pasar yang ada di Purwakarta. “Biasa dijual ke pasar-pasar, apalagi kita juga sudah punya pelanggan tetap, jadi kita setiap harinya memasok kolang kaling ke mereka. Kalau bulan puasa seperti ini, suka meningkat memang permintaan dari pasar,” tuturnya.
Yayan menambahkan, pembuatan kolang kaling ini sudah menjadi tradisi dari tahun ke tahun. “Dulu, dari jaman orang tua bikin kolang kaling saya sudah ikut. Sekarang tinggal meneruskan, sudah jadi tradisi tahun ke tahun,” pungkasnya. (cr)

Related Articles

Back to top button