Mental Bekerja Warga Karawang Rendah – Kalah dengan Daerah Lain

KARAWANG, RAKA – Masalah pengangguran di Karawang saat ini belum benar-benar tuntas. Realisasi tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Karawang tahun 2023 menyentuh angka 8,95 persen dan untuk target tahun 2024 di angka 10,40 persen. Mental bekerja masyarakat Karawang saat ini masih rendah dan perlu ditingkatkan.
Kabid perencanaan pengendalian evaluasi pembangunan daerah Teti Komalayani menyampaikan, pada tahun 2023 lalu untuk IPM Karawang di angka 72,35 sedangkan target pada tahun 2024 di angka 72.00. Selanjutnya untuk angka kemiskinan tahun 2023 telah terealisasi di angka 7,87 dan untuk target yang telah ditetapkan di tahun 2024 ini sebesar 7,61 persen. Untuk realisasi pertumbuhan ekonomi sudah berada di angka 5,4 persenz sedangkan untuk target di tahun 2024 yang ditetapkan sebesar 6,20 persen. Realisasi tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Karawang tahun 2023 menyentuh angka 8,95 persen dan untuk target tahun 2024 di angka 10,40 persen. “Indeks pembangunan manusia tahun 2023 kita sudah melampaui target. Ditargetkan ya 71,67 tapi kita sudah di angka 72,35. Angka kemiskinan di kita tahun 2023 realisasinya sudah di angka 7,87. Laju pertumbuhan ekonomi realisasinya di tahun 2023 sudah di angka 5,4. Tingkat pengangguran terbuka masih perlu kita tingkatkan walaupun realisasi tahun kemarin sudah naik. Di RPJMN masih fokus untuk menuntaskan angka pengangguran dan angka kemiskinan. Di Karawang sekarang sudah bagus karena kesempatan kerja di utamakan untuk anak Karawang. Minimal satu keluarga membawa anggota keluarga di satu perusahaan sehingga tidak mengandalkan bantuan dari pemerintah terus menerus,” katanya, Rabu (24/4).
Ia mengaku hingga sekarang untuk kualitas mental bekerja di masyarakat Karawang masih perlu adanya peningkatan. Teti mengatakan, jika untuk target angka kemiskinan pas tahun 2026 di angka 7,20 persen. Selanjutnya untuk program Rulahu saat ini hanya tersisa sekitar 800 yang akan diselesaikan hingga tahun 2024. “Ternyata secara mental tenaga kerja kita masih jauh dari kabupaten di tetangga. Untuk realisasi angka kemiskinan di tahun 2023 kemarin mengalami penurunan, di tahun 2022 di angka 8,44 dan di tahun 2023 sudah di angka 7,87 target RPJMD 2026 kita harus menurunkan sampai 7,20. Laju pertumbuhan ekonomi sekarang 5,40 dari 6,20 ini sudah turun dibandingkan tahun 2022 di angka 6,31. Ada juga beberapa yang sudah hampir tercapai seperti rulahu dari target sekitar 7000 sedangkan sampai 2024 ini hanya sisa 800 an lagi yang akan diselesaikan,” tutupnya. (nad)